kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah ragu menaikkan harga BBM bersubsidi


Selasa, 19 Maret 2013 / 22:03 WIB
Pemerintah ragu menaikkan harga BBM bersubsidi
ILUSTRASI. Ada banyak obat alergi yang bisa Anda coba.


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pemerintah masih bingung merumukan solusi untuk masalah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah masih mengkaji opsi kebijakan yang akan diambil.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, ada tiga alternatif kebijakan yang akan diambil yaitu kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi, kebijakan bukan harga, seperti pembatasan konsumsi BBM bersubsidi dan konversi BBM ke BBG, atau kombinasi antara semua kebijakan.

Bambang bilang, saat ini pemerintah belum memutuskan kebijakan mana yang akan diambil. Yang jelas, "Kami sudah sampaikan ada tiga opsi yang memungkinkan untuk dilakukan, tentu dengan konsekuensi dan biayanya masing-masing," ungkapnya, Selasa (19/3).

Seperti diketahui, untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi tahun ini BKF telah menawarkan skema pengendalian konsumsi BBM bersubsidi melalui kombinasi antara kenaikan harga dan diversifikasi energi.

Tiga usulan ini adalah pertama, menaikkan harga BBM sebesar Rp 500 per liter. Kedua, diversifikasi bahan bakar yang dimulai dari mengalihkan bahan bakar angkutan umum dan barang dari BBM ke gas. Ketiga, membatasi konsumi BB bersubsidi dengan melarang kendaraan pribadi roda empat untuk menggunakan BBM bersubsidi. Agar efektif, Bambang bilang tiga usulan ini harus berjalan bersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×