kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI perkirakan inflasi Maret melambung


Senin, 18 Maret 2013 / 09:37 WIB
BI perkirakan inflasi Maret melambung
ILUSTRASI. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah tipis di awal perdagangan hari ini (25/10)


Reporter: Fahriyadi, Anna Suci Perwitasari | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menghitung, harga-harga barang di tingkat konsumen sepanjang Maret ini semakin mahal dibandingkan dengan bulan Februari. BI memprediksi inflasi indeks harga konsumen (IHK) tahunan bulan Maret bakal di atas 5%. Salah satu faktor pendorongnya adalah harga bahan makanan khususnya bawang putih.

"Jika sebelumnya kami perkirakan inflasi Maret 4,9% tapi mungkin karena adanya kenaikan harga pangan yang sedikit lebih tinggi, inflasi bisa di 5%," kata Asisten Gubernur BI, Perry Warjiyo, yang baru saja terpilih sebagai Deputi Gubernur BI pekan lalu.

Apalagi, hasil pemantauan survei mingguan oleh BI, harga sayuran lain seperti bawang merah dan cabe juga memberi tekanan tinggi terhadap inflasi Maret. Data Kementerian Pertanian menyebut, harga bawang putih di beberapa kota mencetak rekor tertinggi, hingga di atas Rp 50.000 per kilogram (kg) pada pertengahan Maret.

Harga ini melonjak drastis dibandingkan dengan akhir Februari yang di kisaran Rp 30.000. Catatan saja, harga per Februari itu juga naik sekitar Rp 20.000 dari Januari.

Menurut Perry, lonjakan inflasi di bulan Maret memang di luar prediksi BI. Biasanya pada bulan maret inflasi cenderung rendah bahkan deflasi.
Ekonom BNI Ryan Kiryanto berpendapat pemerintah harus segera mengatasi kelangkaan bawang putih ekspektasi terhadap inflasi ke depan bisa diredam. Adapun Ekonom UGM Sri Adiningsih menyarankan perlunya  kebijakan pangan yang terintegrasi.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menambahkan, bulan Maret ini akan terjadi inflasi. Ini memang berbeda data historis yakni pada Maret biasanya  malah terjadi deflasi.

"Memang sekarang masuk ke bulan-bulan kritis, kalau maret inflasinya bisa 0,3% itu bagus, padahal biasanya deflasi," ungkapnya. Secara keseluruhan, Destry melihat inflasi akhir tahun ini bisa 5% lebih.

Apalagi, jika pemerintah  benar-benar akan mengambil  opsi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. BI berpendapat jika kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM  bersubsidi, tekanan inflasi akan naik.

Namun jika opsi  pembatasan BBM, "Dampak inflasi tidak akan sebesar jika kenaikan harga BBM," ujar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×