kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Putuskan Pertamina Sebagai Operator Blok West Madura


Kamis, 05 Mei 2011 / 19:19 WIB
Pemerintah Putuskan Pertamina Sebagai Operator Blok West Madura
ILUSTRASI. Promo JSM Giant 24 -27 Juli 2020 bisa belanja lebih murah di akhir pekan. Calon konsumen berbelanja di Supermarket Giant Ekspres, Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (23/6/2019). Giant berencana menutup enam gerai di wilayah Jabodetabek yang akan dilakukan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memutuskan perpanjangan kontrak blok West Madura Offshore plus operatornya. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh memutuskan untuk menyerahkan 80% saham di blok migas West Madura kepada PT Pertamina (Persero). Sedangkan 20% sisanya diserahkan ke Kodeco Energy Co Ltd.

Sementara, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) mundur dari kongsi, sedangkan Sinergindo dan Pure Links dicoret dari daftar. Perpanjangan kontrak ini mulai berlaku 7 Mei 2011 dengan jangka waktu 20 tahun yakni periode 2011-2031 dengan investasi sebesar US$ 1 miliar.

Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Produksi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, penyerahan operator di blok migas West Madura kepada PT Pertamina didasarkan pada keinginan pemerintah dalam meningkatkan partisipasi pihak nasional dalam mengelola blok migas West Madura. Selain itu, pertamina juga sudah dikenal sebagai pengelola minyak yang memiliki kredibilitas yang tinggi. "Pemerintah menunjuk pertamina sebagai operator karena kami yakin Pertamina sanggup," ujar Kardaya, Kamis (5/5).

Menurut Kardaya, perpanjangan kontrak telah ditandangani oleh semua pihak yang terkait dalam pengelolaan blok West Madura dalam rangka menghindari kekosongan dan ketidakpastian pengelolaan blok West madura. Meskipun demikian, pemerintah akan terus memantau perkembangan pengelolaan ini. Kalau kinerja opertoar yang dipilih ini jelek, maka pemerintah dengan tegas memutuskan kontrak dengan mereka. "Kami ingin, blok ini langsung berporduksi," imbuh Kardaya.

Kardaya menjelaskan, perpanjangan kontrak ini bersifat extended & restricted, yakni perpanjangan dan keterbatasan. Artinya, pada penandangan kontrak ini, pemerintah memperpanjang kontrak dengan dua perusahaan lama yang sudah beroperasi, sekaligus mengubah sejumlah kebijakan. Di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam menentukan sejumlah kebijakan dalam pengoperasian blok West Madura ini.

"Saat ini produksi blok West Madura sebesar 13.000 barel per hari (bph), dengan dipercayainya pertamina menjadi operator, maka pemerintah mengnargetkan West Madura sanggup berproduksi 30.000 hingga 40.000 bph," papar Kardaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×