kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Pemerintah perlu jaga kredibilitas APBN 2020 di tengah pelebaran defisit


Rabu, 20 Mei 2020 / 10:43 WIB
Pemerintah perlu jaga kredibilitas APBN 2020 di tengah pelebaran defisit
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani (kanan) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kiri) memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar R


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

Puteri menjelaskan, seiring dengan pelebaran defisit yang membengkak, maka akan semakin menantang pula pengembaliannya ke batas normal meskipun akan dilakukan secara bertahap.

Untuk itu, Puteri mengimbau pemerintah harus berusaha sekeras mungkin agar pelebaran defisit yang terjadi, tetap dalam batas wajar dan memungkinkan kembali ke batas normal sesuai target di dalam Perppu.

Lebih lanjut, dalam upaya untuk menekan pelebaran defisit APBN, Puteri meminta pemerintah untuk dapat mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan negara yang potensial seperti pajak digital.

Selain itu, Puteri juga mengingatkan pemerintah agar meningkatkan efektivitas pengelolaan utang dan memperhatikan stabilitas rasio utang pemerintah terhadap PDB, untuk menjaga kredibilitas APBN dalam menghadapi tekanan perekonomian akibat pandemi.

Baca Juga: Ini rincian alokasi belanja negara senilai Rp 427,46 triliun untuk pemulihan ekonomi

“Strategi pembiayaan utang harus dilakukan dengan prudent dan terukur. Selain itu, Pemerintah juga perlu mempertimbangkan alternatif sumber pembiayaan lain dengan biaya dana yang lebih rendah,” kata Puteri.

Di dalam kondisi ketidakpastian pasar akibat dampak pandemi, maka tak dapat dimungkiri perkembangan indikator asumsi dasar ekonomi makro diperkirakan masih akan terus berkembang.

Maka dari itu, Puteri menilai pemerintah perlu lebih cermat dan akurat dalam menetapkan dan menghitung indikator tersebut dalam menyusun perubahan APBN tahun 2020. Ia juga meminta agar pemerintah segera menyampaikan revisi Perpres 54/2020 kepada DPR sesegera mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×