kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pemerintah Optimistis Startup Dorong Ekonomi Digital Capai US$ 315 Miliar pada 2030


Jumat, 11 Agustus 2023 / 13:15 WIB
Pemerintah Optimistis Startup Dorong Ekonomi Digital Capai US$ 315 Miliar pada 2030


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo optimistis startup Indonesia akan selalu tumbuh dan bisa menjadi pemain utama di Asia. 

Bahkan Startup Indonesia diharapkan mendorong ekonomi digital di Indonesia mencapai US$ 130 miliar pada 2025. Kemudian capaian tersebut diperkirakan akan naik pada 2030 menjadi US$ 315 miliar.

"Dan menjadi US$ 315 miliar pada 2030, dan saya yakin angka ini bisa lebih," kata Luhut dalam Road To Indonesia Start Up Ecosystem Summit 2023 di kanal YouTube Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (11/8).

Baca Juga: Ekspansi Internasional Vietjet: Hubungkan Asia Tenggara & Dunia Jadi Duta Penerbangan

Indonesia memiliki 2.492 startup per 10 Mei 2023. Jumlah tersebut kata Luhut menjadi terbesar keenam di dunia. Dimana di dunia terdapat 144.688 start up per 10 Mei 2023.

Indonesia berada di posisi keenam di bawah Australia. Sedangkan posisi pertama ditempati Amerika dengan 77.554 startup, kemudian India 17.209 startup di posisi kedua. 

Jumlah startup di Indonesia tak lepas dari adanya penetrasi internet yang menurut Luhut sudah terjangkau oleh 76,8% penduduk Indonesia. 

Luhut mengatakan, adanya krisis diharapkan menjadi solusi kebutuhan startup Indonesia.

Baca Juga: Telkom lewat IoT Solution Antares Dukung Percepatan Digitalisasi Industri Manufaktur

Start up memerlukan dukungan dari pemerintah, maka Luhut meminta adanya pemetaan, inkubasi, pendampingan, akses permodalan, hingga akses pasar bagi para startup. 

Luhut menekankan bahwa untuk mencapai hal tersebut diperlukan kolaborasi semua elemen dan harus berkelanjutan.

"Bangun jejaring antar startup dengan permodalan ventura, akademisi, komunitas dan media Itu tugas kita. Dan pemerintah punya tugas dukung itu," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×