kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.866   77,00   0,48%
  • IDX 7.155   -6,71   -0,09%
  • KOMPAS100 1.095   0,25   0,02%
  • LQ45 869   -2,59   -0,30%
  • ISSI 217   0,74   0,34%
  • IDX30 444   -2,27   -0,51%
  • IDXHIDIV20 536   -3,79   -0,70%
  • IDX80 126   0,03   0,03%
  • IDXV30 135   -0,70   -0,51%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,69%

Pemerintah Optimistis Startup Dorong Ekonomi Digital Capai US$ 315 Miliar pada 2030


Jumat, 11 Agustus 2023 / 13:15 WIB
Pemerintah Optimistis Startup Dorong Ekonomi Digital Capai US$ 315 Miliar pada 2030


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo optimistis startup Indonesia akan selalu tumbuh dan bisa menjadi pemain utama di Asia. 

Bahkan Startup Indonesia diharapkan mendorong ekonomi digital di Indonesia mencapai US$ 130 miliar pada 2025. Kemudian capaian tersebut diperkirakan akan naik pada 2030 menjadi US$ 315 miliar.

"Dan menjadi US$ 315 miliar pada 2030, dan saya yakin angka ini bisa lebih," kata Luhut dalam Road To Indonesia Start Up Ecosystem Summit 2023 di kanal YouTube Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (11/8).

Baca Juga: Ekspansi Internasional Vietjet: Hubungkan Asia Tenggara & Dunia Jadi Duta Penerbangan

Indonesia memiliki 2.492 startup per 10 Mei 2023. Jumlah tersebut kata Luhut menjadi terbesar keenam di dunia. Dimana di dunia terdapat 144.688 start up per 10 Mei 2023.

Indonesia berada di posisi keenam di bawah Australia. Sedangkan posisi pertama ditempati Amerika dengan 77.554 startup, kemudian India 17.209 startup di posisi kedua. 

Jumlah startup di Indonesia tak lepas dari adanya penetrasi internet yang menurut Luhut sudah terjangkau oleh 76,8% penduduk Indonesia. 

Luhut mengatakan, adanya krisis diharapkan menjadi solusi kebutuhan startup Indonesia.

Baca Juga: Telkom lewat IoT Solution Antares Dukung Percepatan Digitalisasi Industri Manufaktur

Start up memerlukan dukungan dari pemerintah, maka Luhut meminta adanya pemetaan, inkubasi, pendampingan, akses permodalan, hingga akses pasar bagi para startup. 

Luhut menekankan bahwa untuk mencapai hal tersebut diperlukan kolaborasi semua elemen dan harus berkelanjutan.

"Bangun jejaring antar startup dengan permodalan ventura, akademisi, komunitas dan media Itu tugas kita. Dan pemerintah punya tugas dukung itu," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×