kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah minta pengertian PKS soal BBM


Selasa, 04 Juni 2013 / 15:12 WIB
Pemerintah minta pengertian PKS soal BBM
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengatakan, keputusan Indonesia untuk menyetop ekspor bahan mentah nikel membuat banyak negara maju mengamuk.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Beberapa hari terakhir ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terang-terangan menyampaikan penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Bahkan partai dakwah tersebut sudah memasang spanduk di berbagai sudut Ibu Kota mengenai sikap penolakannya tersebut.

Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta agar semua pihak bersama-sama mengerti soal kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini. Ia mengajak semua pihak baik masyarakat, maupun partai politik untuk mengerti bahwa kenaikan harga BBM bertujuan untuk kepentingan jangka panjang ekonomi Indonesia.

"Kita meminta pengertian dari semua pihak, termasuk parpol (PKS). Sehingga belum bisa yang tidak setuju kita tinggalkan, karena sekarang belum final," ujar Jero di Kantor Presiden, Selasa (4/6).

Jero mengatakan, ia yakin PKS akan setuju dengan pemerintah soal kenaikan harga BBM. Bahkan Jero mengatakan, terkait rencana pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), sebaiknya disetujui oleh semua parpol termasuk PKS. Jika ditolak, maka tidak menolong rakyat kurang mampu. "Jadi tidak ada partai yang tidak mau memproteksi rakyat miskin," jelas Jero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×