kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Masih Timbang-Timbang Rencana Penerbitan Global Bond di Akhir Tahun


Senin, 14 November 2022 / 18:35 WIB
Pemerintah Masih Timbang-Timbang Rencana Penerbitan Global Bond di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Pemerintah masih menimbang rencana menerbitkan surat utang global di akhir tahun ini.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih menimbang rencana menerbitkan surat utang global di akhir tahun ini. Sebelumnya Kementerian Keuangan menyebut, akan menerbitkan dua obligasi global (global bond) di sisa akhir tahun 2022.

Satu diantaranya sudah diterbitkan pada awal September lalu dengan nilai US$2,65 miliar atau sekitar Rp 39,55 triliun dalam tiga seri seri.

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Riko Amir menyebut, pihaknya masih mempertimbangkan penerbitan global bond yang terakhir dengan mempertimbangkan opportunity yang ada.

“(Penerbitan global bond yang terakhir) masih melihat opportunitynya,” tutur Riko kepada Kontan.co.id, Senin (14/11).

Baca Juga: Diprediksi Banjir Peminat, ST009 Bakal Ditawarkan Mulai 11 November

Adapun opportunity alias peluang yang dimaksud adalah dengan mempertimbangkan kondisi penerimaan dan belanja yang masih bergerak sampai akhir tahun.

Selain itu, pihaknya juga akan mempertimbangkan kondisi ketersediaan kas pemerintah, serta biaya utang (cost of fund) dari Surat Berharga Negara valas, akibat gejolak pasar keuangan. Sayangnya Riko tidak menjelaskan secara detail terkait kondisi seperti apa yang memungkinkan pemerintah akan menerbitkan global bond di akhir tahun tersebut.

Sebelumnya, Riko mengatakan, saat ini pemerintah masih secara konsisten menerbitkan SBN domestik baik ritel maupun non ritel, dan menarik pinjaman program, dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan utang tunai tahun 2022.

Lebih lanjut, ketersediaan kas valas Indonesia saat ini juga masih cukup ditengah kondisi likuiditas valas yang sangat ketat, sehingga penerbitan global bond selanjutnya perlu dipertimbangkan.

“Defisit anggaran pada tahun ini juga akan di bawah 3,92%. Sehingga opsi untuk melakukan penerbitan SBN masih dipertimbangkan apakah dengan valas atau domestik,” ujarnya.

Baca Juga: Investor Asing Mulai Melirik Pasar Obligasi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×