Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) melepas perdana 12 ton ekspor lidi nipah ke Nepal. Tak hanya lidi nipah, pada waktu yang sama juga dilepas 45 ton ekspor lada ke Jepang.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menuturkan pelepasan ekspor perdana lidi nipah produk UMKM desa kota Kapur Kabupaten Bangka ini bisa mendorong perekonomian pelaku UMKM lokal setempat di tengah pandemi.
Pasalnya, saat ini ekspor UMKM di Indonesia masih cukup rendah yaitu 14%, dibandingkan dengan Malaysia sudah 20%, Vietnam sudah 30%, Jepang 50% dan China 70%.
Baca Juga: Atraksi budaya & kuliner Pasar Boentjit Palembang
“Dari lidi nipah ini sendiri bisa kembangkan jadi produk-produk lainnya, sebab katanya, lidi nipah lebih kuat dari lidi lain. Saya pernah lihat tas seharga Rp 1 miliar dari lidi rotan, saya kira lebih bagusan lidi nipah,” ujar Teten dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id pada Selasa (7/7).
Disampaikan juga penting dalam menyiapkan UMKM untuk masuk pasar global, dimana saat ini, di dalam negeri sekarang banyak produk luar yang masuk e-commerce. Hal tersebut menjadi tantangan, maka harus disiapkan agar UMKM bisa bersaing di dalam negeri.
Adapun mengenai potensi ekspor Teten menambahkan, bahwa pada pandemi Covid-19 saat ini pasar luar negeri yang tetap stabil untuk ekspor diantaranya ikan hidup maupun ikan beku, buah tropic segar seperti nanas, rempah-rempah, dan terakhir varian dari produk kelapa hingga ke batok kelapa baik yang belum diproses maupun sudah menjadi arang.
Baca Juga: Kemendag memastikan IA-CEPA tak hanya soal perdagangan barang
Di Bangka Belitung Teten melihat ketersediaan lidi nipah sangat melimpah namun sayang belum dimaksimalkan. Oleh karenanya perlu adanya dibuat role mode lain, seperti home decore, furniture, pakaian muslim dan kuliner.