kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kucurkan Rp 3,5 triliun untuk bangun destinasi super prioritas di 2021


Senin, 14 Desember 2020 / 13:28 WIB
Pemerintah kucurkan Rp 3,5 triliun untuk bangun destinasi super prioritas di 2021
ILUSTRASI. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menuturkan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur destinasi wisata super prioritas sekitar Rp 3,5 triliun untuk tahun 2021.

Lima destinasi super prioritas tersebut ialah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Manado-Bajo-Likupang di Sulawesi Utara.

Basuki memaparkan, untuk destinasi super prioritas Danau Toba dialokasikan Rp 809,1 miliar, Borobudur Rp 964,8 miliar, Mandalika Rp 831,5 miliar, Labuan Bajo Rp 529,4 miliar, Manado-Bajo-Likupang Rp 384,8 miliar.

"Mandalika ini tidak hanya untuk MotoGP,  membangun jalan dari bandara ke Mandalikanya tapi juga sampai ke Gili Trawangan, Gili air dan Gili satunya lagi sampai ke Gunung Rinjani kawasan wisata yang ada di NTB. Jadi ini memang kita catatkan untuk dapat mengupgrade tujuan wisata di NTB," jelas Basuki dalam diskusi daring pada Senin (14/12).

Baca Juga: Kemenparekraf gandeng konsultan asing untuk bantu jalankan strategi pariwisata

Basuki menjelaskan sebelumnya terdapat 10 destinasi Bali Baru, dan tahun ini direncanakan pihaknya dapat menyelesaikan lima destinasi tersebut. Namun lantaran pandemi rencana penyelesaian lima destinasi tersebut agak melambat. Hal tersebut terkait dengan penerapan protokol kesehatan dalam pembangunan infrastruktur.

"Dengan adanya pandemi anggaran tetap kita pertahankan tapi pendekatan protokol kesehatan dalam pengerjaan ini agak lambat.  Jadi misal kalau pekerjaan harusnya bisa dikerjakan 300 orang ini baru bisa dikerjakan 100 orang, sehingga kecepatan agak melambat," imbuhnya.

Maka ditargetkan pembangunan lima destinasi tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan 2021 mendatang.

Selanjutnya: Dana hibah pemerintah diharapkan dapat membuat pariwisata daerah menggeliat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×