kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Pemerintah Klaim RI Posisi Kedua Negara Tujuan Investasi Digital di ASEAN


Kamis, 01 Agustus 2024 / 14:44 WIB
Pemerintah Klaim RI Posisi Kedua Negara Tujuan Investasi Digital di ASEAN
ILUSTRASI. Pemerintah mengatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-2 negara dengan tujuan investasi digital terbesar di ASEAN.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini menempati  peringkat ke-2 sebagai negara dengan tujuan investasi digital terbesar di ASEAN sebesar US$ 21,97 miliar. 

"E-commerce Indonesia menyumbang 40% pangsa pasar di ASEAN, tahun 2023 kita mencapai US$ 77 miliar. Dan juga tentu bonus demografi yang sangat mempunyai kemampuan teknologi ini 53% (dari populasi),” kata Menko Airlangga saat acara Bank Indonesia bertajuk Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia 2024, Kamis (1/8).

Airlangga menerangkan bahwa ekosistem ekonomi dan keuangan digital Indonesia telah mengalami kemajuan pesat dan mampu turut menjadi lokomotif penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. 

Baca Juga: Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Bisa Tembus US$ 600 Miliar di 2030

Hal tersebut tercermin dari beberapa pencapaian Indonesia di tingkat global seperti kenaikan 11 peringkat pada World Digital Competitiveness Ranking, dari peringkat ke-56 pada 2019 menjadi peringkat ke-45 pada 2023. 

"Peringkat ke-6 untuk start-up secara global, memiliki start-up inovatif terbanyak atau peringkat ke-1 di ASEAN, serta memiliki 15 unicorn dan 2 decacorn yang sudah mendunia," ujarnya.

Airlangga menyampaikan bahwa dukungan dan fondasi yang kokoh sangat diperlukan untuk memastikan laju lokomotif ekonomi digital tetap stabil dan memberikan manfaat maksimal seperti infrastruktur digital yang merata, talenta digital yang unggul dan adaptif, dukungan penuh bagi start-up dan UMKM, serta regulasi yang adaptif dan melindungi. 

"Penguatan fondasi juga harus diikuti dengan peningkatan inklusi keuangan guna mendukung ketercapaian target inklusi keuangan," jelasnya.

Berbagai program seperti QR Code Indonesian Standard (QRIS) juga terus didorong melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif, kolaborasi pihak ketiga seperti Program Strive (Mastercard Indonesia) dan Promise 2 Impact (ILO) untuk meningkatkan akses layanan keuangan, serta perluasan literasi keuangan.

Langkah akselerasi digital ini menjadi fokus untuk inovasi dan investasi ke depan dengan dua hal. Pertama, hilirisasi dari semikonduktor. Indonesia sudah dipilih oleh Amerika dalam Indo Pasific Economic Framework (IPEF) menjadi tujuh negara yang menjadi prioritas dan akan di-placement ITSI Fund. Fund khusus untuk semikonduktor. 

"Yang kedua, ekosistem artificial intelligence, ini untuk peningkatan R&D dan juga tentunya menjadi masuk dalam beberapa kabupaten yang menjadi zona inovasi yang juga mengembangkan futuristik teknologi,” tutupnya.

Baca Juga: Menhan Prabowo Kunjungi Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar di Istanbul Turki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×