Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Dalam rangka merespons pelemahan pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah fokus mengembangkan investasi dalam negeri.
Kendala yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi investor mulai dibenahi satu per satu. Hasilnya, sudah ada beberapa investor yang siap membuka usaha di Indonesia.
"Semua hambatan berinvestasi akan kita longgarkan dan percepat, sehingga semua bisa mengalir dengan cepat. Contohnya besok, saya akan meresmikan groundbreaking pabrik semen dengan nilai investasi Rp 7 triliun," tutur Hatta usai mengikuti rapat terbatas soal ekonomi di Kantor Presiden, Selasa malam (10/9).
Hatta menjelaskan, dalam rapat terbatas sore hingga malam di Kantor Presiden tersebut, dibahas soal progress empat paket ekonomi pemerintah untuk merespons krisis.
Dalam rapat itu mengemuka bahwa respons yang telah diambil pemerintah terkait krisis kedelai dalam negeri. "Menteri Perdagangan tadi melaporkan telah ada 12.000 ton kedelai yang diberikan kepada perajin dengan harga miring," tambah Hatta.
Selain itu, pemerintah juga konsisten menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan kepada karyawan atau buruh. Selain itu, para menteri juga memastikan bahwa distribusi kebutuhan pokok berjalan lancar tanpa hambatan.
"Untuk itu, tadi rapat mendetail membahas satu per satu hambatan, lalu apa respons kita. Jadi, rapat itu nanti akan dilanjutkan pada 12 September sore," kata Hatta.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengatakan bahwa hambatan-hambatan yang ditemukan lebih pada masalah teknis. Ambil contoh soal biodiesel, teknisnya harus ditender. Pertamina harus segera melakukan tender dan dalam jangka panjang agar ada kepastian suplai, sehingga industri yang memproduksi biodiesel juga memperoleh kepastian usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News