kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah kesulitan turunkan harga di Papua


Senin, 30 Mei 2016 / 15:23 WIB
Pemerintah kesulitan turunkan harga di Papua


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah sampai saat ini menyatakan masih kesulitan menurunkan harga barang di daerah Papua, khususnya di pedalaman. Walaupun mereka sudah menjalankan program Tol Laut, dan berdasarkan pantauan di beberapa wilayah timur, program tersebut telah berhasil menurunkan harga barang kebutuhan pokok. Tapi, penurunan tersebut belum berdampak untuk Papua.

"Baru di pelabuhan turunnya," kata Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Senin (30/5).

Rizal mengatakan, permasalahan tersebut disebabkan oleh sarana transportasi di pedalaman Papua yang belum memadai. Oleh karena itulah, untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya akan merancang konsep Jembatan Logistik Udara untuk mengangkut pasokan kebutuhan bahan pokok di Papua.

Rencananya, agar program tersebut bisa jalan, pemerintah akan menggelontorkan subsidi.

Sudah ada enam rute pelayaran yang sudah dilayani program tersebut.

Rute pertama, Tanjung Priok- Natuna- Anambas. Kedua, Surabaya- NTT-  Rote- Mangapu. Ketiga, Surabaya- Moa- Saumlaki- Dobo- Merauke. 

Keempat, Makassar- Manokwari- Wasior- Nabire- Biak. Kelima, Surabaya- Wancik- Namlea- Fakfak- Timika. Dan keenam, Makasar- Maluku Utara- Morotai- Tobelo- Ternate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×