Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman mengklaim, Program Tol Laut yang dijalankan Pemerintahan Jokowi- JK telah berjalan. Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, setidaknya sudah ada enam rute pelayaran yang sudah dilayani program tersebut.
Rute pertama, Tanjung Priok- Natuna- Anambas. Kedua, Surabaya- NTT- Rote- Mangapu. Ketiga, Surabaya- Moa- Saumlaki- Dobo- Merauke. Keempat, Makassar- Manokwari- Wasior- Nabire- Biak.
Kelima, Surabaya- Wancik- Namlea- Fakfak- Timika. Dan keenam, Makasar- Maluku Utara- Morotai- Tobelo- Ternate.
Rizal mengatakan, keberadaan Tol Laut di enam rute tersebut telah berdampak besar kepada penurunan harga kebutuhan pokok di sejumlah wilayah, khususnya timur Indonesia.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh pemerintah di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku salah satu wilayah yang dilalui program tersebut, harga sejumlah komoditas bahan pokok turun akibat program tersebut.
Untuk beras misalnya, harga bisa turun dari Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 10.100 atau turun 22% per kilogram. Bawang merah, harga berhasil turun dari Rp 50.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram.
Gula Pasir harga turun dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 10.800 per kilogram atau turun 28%. Harga semen, turun dari Rp 72.000 per kilogram mejadi Rp 56.000 per kilogram.
"Harga itu dibandingkan dengan sebelum Tol Laut, jadi memang ini manfaat besar," katanya di Jakarta Senin (30/5).
Thomas T. Lembong, Menteri Perdagangan mengatakan, pemantauan terhadap penurunan harga bahan pokok akibat program Tol Laut belum dilakukan secara menyeluruh. Oleh karena itu, kami akan segera tingkatkan titik pemantauan. "Saat ini baru enam, ini akan kami perluas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News