Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi
Setidaknya ada empat capaian penting dari penerbitan sukuk global ini. Pertama, pencapaian kupon terendah untuk tenor 5 dan 10 tahun bagi penerbitan sukuk global. Kedua, merupakan penerbitan sukuk global Indonesia pertama untuk tenor 30 tahun dengan kupon terendah dalam penerbitan sukuk di pasar keuangan global.
Ketiga, penerbitan sukuk global tenor 30 tahun ini merupakan yang terbesar di Asia. Keempat, mengalami oversubscribe sebesar 6,7 kali. Adapun dengan besarnya orderbook, maka pemerintah dapat menekan harga sampai dengan 70 basis poin (bps) dari harga penawaran awal dan di bawah indikatif fair value.
Baca Juga: Spread surat utang negara (SUN) seri FR dan INDON menarik investor asing
Secara khusus, penerbitan sukuk global ini menggunakan struktur akad Wakalah yang telah mendapatkan opini syariah dari DSN MUI maupun dari International Islamic Scholars.
Underlying asset yang digunakan dalam penerbitan sukuk ini berupa Barang Milik Negara (BMN) termasuk tanah dan bangunan dengan porsi 51%, serta proyek Pemerintah tahun 2020 dengan porsi 49%.
Transaksi ini pun mendapatkan permintaan luar biasa dari investor global yang qualified dan beragam, dapat memperkokoh pasar sukuk yang semakin dalam, serta menunjukkan kepercayaan investor yang kuat terhadap Indonesia.
Baca Juga: Repo dan PUAB sepi, bank pilih koleksi SBN
Apabila dilihat lebih lanjut, distribusi investor untuk tenor 5 tahun ini didominasi oleh investor syariah dari Timur Tengah dan Malaysia dengan porsi sebesar 32%, investor Indonesia dengan porsi 5%, investor Asia (kecuali Indonesia) dengan porsi 40%, investor Amerika Serikat 12%, serta investor Eropa dengan porsi 11% .