Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemerintah akan jor-joran mengejar investasi infrastruktur dari China. Upaya tersebut akan dilakukan pada pelaksanaan KTT One Belt, One Road (OBOR), yang diinisiasi China untuk mewujudkan jalur sutra era modern, di China pada pertengahan bulan ini. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam forum tersebut.
Darmin Nasution, Menko Perekonomian mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan daftar proyek yang akan ditawarkan dalam pertemuan tersebut. "Saya belum bisa jelaskan apa saja yang akan ditawarkan, poinnya minggu ini disiapkan, dan ini tidak utang karena kalau utang akan panjang rentetannya," katanya di Komplek Istana Negara, akhir pekan kemarin.
Thomas T Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, potensi investasi yang bisa diharapkan dari KTT OBOR cukup besar. Potensi tersebut bisa dilihat dari program atau investasi senilai US$ 55 miliar yang sudah diambil Pakistan dan US$ 30 miliar yang sudah didapat Malaysia.
Thomas mengatakan, jumlah investasi yang didapat kedua negara tersebut mencapai enam dan sepuluh kali lipat dari Indonesia. Pasalnya, Indonesia baru mendapatkan investasi US$ 5 miliar saja dari inisiatif tersebut. "Jadi memang ketinggalan jauh sekali," katanya.
Lanjutnya, persiapan mengenai daftar proyek yang akan ditawarkan tersebut akan dibahas dalam rapat koordinasi tingkat menko. Thomas sedikit membuka gambaran, kemungkinan proyek yang ditawarkan berupa infrastruktur transportasi dan perhubungan, seperti tol, kereta api maupun pelabuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News