Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa laut menjadi masa depan pembangunan masyarakat Indonesia. Karena itu, salah satu faktor yang harus dibenahi adalah keamanan di laut. Sebab selama ini, berbagai pelanggaran sering terjadi di laut karena minimnya pengawasan dari pemerintah.
"Kita tahu geografi kita, negara ini harus bisa mempertahankan tanah airnya, untuk kedaulatannya. Dan sekaligus integritas wilayahnya yang tiga perempat (3/4/) adalah lautan. Di sini faktor keamanan menjadi sangat penting. Bagaimana kita memastikan wilayah sampai zona ekonomi eklusif itu aman," ujar SBY di Istana Negara, Kamis (30/1).
Presiden menegaskan Indonesia yang memiliki 17.499 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 104.000 kilometer atau terpanjang kedua di dunia, harus bisa dilindungi keamanannya. Sebab, pelanggaran kerap terjadi di perbatasan dengan negara-negara lain.
Oleh karena itu, lanjut SBY,TNI angkatan laut berkewajiban memastikan bahwa wilayah laut Indonesia aman dari ancaman lawan, yang mengganggu kedaulatan dan teritori Indonesia. "Aman juga dari kejahatan yang ada di lautan apakah pencurian ikan, ilegal fishing, ilegal trading, ilegal logging juga dan sebagainya," tambahnya.
Setelah faktor keamanan terjamin, maka SBY mengatakan laut bisa menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ia mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035 membutuhkan sumber pangan yang besar dari sekarang.
Maka dengan lautan yang luas, Presiden optimis, bahwa sumber daya ikan yang ada di lautan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Maka sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengembangkan strategi, dan kebijakan untuk memberdayakan sumber perikanan dari laut Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News