CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah jamin keselamatan diplomat Malaysia


Rabu, 25 Agustus 2010 / 13:37 WIB
Pemerintah jamin keselamatan diplomat Malaysia


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Aksi demonstrasi mengecam Pemerintah Malaysia makin marak di depan kedutaan besar maupun kantor Konsulat negeri jiran itu di Indonesia. Namun, pemerintah menjamin aksi demo itu tidak akan mengganggu keselamatan diplomat Malaysia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menjelaskan, Indonesia sebagai negara pihak dalam Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik harus menjamin keamanan dan keselamatan para diplomat asing. "Kita tentunya sangat memahami sebagai negara tuan rumah seperti Indonesia untuk memberikan perlindungan dan jaminan keamanan bagi diplomat negara asing," ujar Faizasyah, Rabu (25/8).

Bukan cuma individu diplomat asing saja, pemerintah juga memberikan perlindungan kepada objek-objek vital milik perwakilan asing di Indonesia. Karena itu, Faizasyah mengatakan, Kementerian Luar Negeri sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan jaminan keselamatan bagi diplomat Malaysia dan keamanan gedung perwakilan mereka di Jakarta maupun di daerah lain di Indonesia.

Faizasyah membantah jaminan keselamatan dan keamanan itu diminta oleh pihak Malaysia. Menurutnya, upaya itu merupakan kewajiban Indonesia dan negara mana pun yang menjadi negara pihak dalam Konvensi Wina. Pemerintah sendiri memaklumi aksi demonstrasi masyarakat terhadap Malaysia belakangan ini. "Tapi, tentu saja harus dilakukan proporsional," katanya.

Aksi mengecam Malaysia mulai mencuat setelah penangkapan tiga pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 13 Agustus lalu. Aksi ini memprotes perlakuan dan sikap arogansi Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×