Reporter: Sigit Widya | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah belum memberi keputusan maskapai mana yang akan mengangkut jemaah haji Indonesia tahun ini, yang berjumlah 210.000 orang. Naiknya ongkos naik haji yang mencapai Rp 16,7 juta per jamaah dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia sontak menjadi masalah, sehingga pemerintah masih membicarakan jalan keluar terbaik.
Dimintai keterangan mengenai hal ini, Ketua Komisi VIII Abdul Kadir Karding menyatakan, pihaknya membuka opsi kepada maskapai penerbangan lain untuk terlibat guna mencari solusi. Syarat yang diajukan kepada maskapai penerbangan lain tersebut adalah bersedia memberikan harga yang lebih menarik.
“Kami belum menyetujui apa yang ditawarkan Garuda Indonesia. Kami membuka kesempatan kepada maskapai penerbangan lain untuk ambil bagian melayani penerbangan haji. Namun, porsi yang kami berikan kepada mereka tidak akan banyak,” ujar Karding usai rapat dengar pendapat BPIH dengan di Gedung Nusantara II, Gedung DPR RI, Kamis (20/5)
Terkait hal ini, Komisi VIII DPR RI masih membicarakan dengan dengan Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan. Kemampuan masing-masing maskapai akan ditinjau. “Kami berikan kesempatan kepada mereka untuk melayani sebanyak 25 ribu jemaah dengan cara konsorsium atau per embarkasi,” tukasnya.
Diakuinya, hingga saat ini Garuda masih mendominasi penerbangan haji, akan tetapi untuk tahun 2011 atau 2012 tidak ada jaminan bagi Garuda untuk tetap mendominasi, di tengah persaingan ketat dari beberapa maskapai penerbangan, apalagi jika harga yang ditawarkan oleh maskapai lain lebih menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News