kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah ingin tren inflasi menurun di November


Selasa, 05 November 2013 / 12:00 WIB
Pemerintah ingin tren inflasi menurun di November
ILUSTRASI. Tantang China, AS Terbangkan Pesawat Poseidon di Atas Selat Taiwan


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Oktober 2013 terjadi inflasi sebesar 0,09%. Pemerintah pun ingin meneruskan trend inflasi yang menurun ini untuk November 2013.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan pemerintah ingin menekan inflasi pada November 2013 minimal sama seperti Oktober 2013. "Karena Desember biasanya inflasi itu 0,5%," ujar Armida akhir pekan lalu.

Memang, menjelang akhir tahun inflasi akan cenderung mengalami peningkatan. Melihat data BPS tahun 2012 lalu, di bulan November terjadi inflasi sebesar 0,07%. Sedang Desember terjadi inflasi sebesar 0,54%.

Armida menjelaskan apabila inflasi di November sebesar 0,09% dan perkiraan Desember sebesar 0,5%, maka inflasi hingga akhir tahun berkisar di 8,2%. Perkiraan ini masuk akal karena secara year to date, dari Januari hingga akhir Oktober 2013 inflasi telah mencapai angka 7,66%.

Harga bahan pangan seperti beras yang relatif stabil membuat Armida yakin inflasi dapat dikendalikan. Ekonom BNI Ryan Kiryanto menilai perkiraan pemerintah tersebut bisa saja terjadi. Asalkan harga pangan dapat dijaga kestabilannya dengan saluran distribusi yang lancar.

Karena itu, menurut Ryan hingga akhir tahun inflasi akan berada di bawah 9%. "Desember yang memang akan sedikit tinggi karena faktor menjelang Natal dan Tahun Baru yaitu sekitar 0,6%," tutur Ryan.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih berpendapat inflasi yang akan terjadi di November tidak akan setinggi Oktober, yaitu sekitar 0,02%-0,05%. Ini karena biasanya ada panen bahan makanan yang terjadi sehingga akan ada deflasi yang cukup besar di makanan.

Inflasi yang akan terjadi di November, menurut Ekonom Samuel Sekuritas ini akibat adanya kenaikan tarif tol dalam kota. Selebihnya tidak ada tekanan yang berarti.

Karena itu, Lana optimis hingga akhir tahun peluang inflasi sekitar 8,3% besar terjadi. "Kuncinya stabilisasi saja," tandas Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×