kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemerintah Hati-Hati Pangkas TDL


Minggu, 11 Januari 2009 / 14:00 WIB


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Meski kajian penurunan tarif dasar listrik (TDL) sedang bergulir, namun pemerintah memilih berhati-hati dalam mengambil keputusan itu. Sebab, pemangkasan TDL sangat tergantung pada kemampuan anggaran subsidi listrik pada PLN. "Artinya kalau kita turunkan, kita harus memperbesar subsidi untuk PLN," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jumat (9/1)

Selain itu, lanjut Kalla, Pemerintah juga perlu bernegosiasi dan meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menambah anggaran subsidi listrik. Sebelumnya, Pemerintah dan DPR menyepakati subsidi listrik pada 2009 sebesar Rp 45,96 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009.

Bukan itu saja, pemerintah juga mesti menyiapkan anggaran untuk membiayai pinjaman saat ini PLN sedang membangun Pembangkit Listrik 10 ribu megawatt yang menelan biaya hingga Rp 70 triliun. "Tapi, nanti kita lihat saja hasil kajian Kantor Menko Perekonomian," jelas Kalla.

Sebelumnya, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Eddy Putra Irawady menjelaskan hingga kini Pemerintah masih melakukan perhitungan dan pembahasan lebih lanjut terhadap opsi penurunan TDL ini. Opsi ini diharapkan bisa dinikmati semua sektor mengingat setiap industri memiliki penanganannya masing-masing. langkah pemerintah tersebut sebagai respons positif pemerintah terhadap masukan yang disampaikan masyarakat dan pelaku usaha lewat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×