Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah diminta mempertimbangkan secara matang jika ingin membeli minyak mentah dari Rusia. Hal ini setelah harga minyak diprediksi meningkat karena tensi di Timur Tengah.
Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menilai tidak ada konsekuensi politik jika Indonesia membeli minyak mentah dari Rusia. Karena politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Jadi kita bebas membeli minyak dari mana saja," ujar Hikmahanto kepada Kontan, Kamis (1/8).
Baca Juga: Pertamina Dikabarkan Buka Tender Minyak dari Rusia untuk September 2024
Namun, jika hal itu terjadi, Hikmahanto menilai Amerika Serikat dan sekutunya akan marah karena Indonesia bisa mencari keuntungan.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, perlunya hati-hati dalam membeli minyak dari Rusia karena ada risiko Indonesia terkena sanksi bahkan embargo dari negara barat.
Kondisinya saat ini ada perang Ukraina Rusia. Situasi sedang konflik yang menjadikan ini hal yang abnormal.
Baca Juga: Pertamina Merespons Prediksi Kenaikan Harga Minyak Akibat Tensi Timur Tengah Memanas
"Jangan sampai karena dapat minyak harga murah, justru kehilangan potensi perdagangan dan investasi dari negara mitra tradisional Indonesia lainnya," ucap Bhima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News