Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Dupla Kartini
NUSA DUA. Volatilitas pasar global membuat pemerintah Indonesia harus segera menentukan strategi untuk tahun depan. Dalam waktu dekat, pemerintah akan menerbitkan surat utang dalam denominasi euro alias Euro Bond. Sebab potensi pelonggaran kuantitatif dari Eropa akan berakhir dalam waktu dekat.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Kementerian Keuangan Schneider Siahaan mengatakan, mulai Maret tahun depan, Eropa akan mulai mengurangi pembelian obligasi. Karena itu, pemerintah Indonesia akan segera merilis obligasi valas euro dalam waktu dekat.
Selain menerbitkan surat utang valas dalam bentuk euro. Pemerintah juga akan merilis obligasi valas berdenominasi yen alias Samurai Bond pada semester II 2017. "Jepang masih akan mempertahankan stimulus dalam jangka lama ketimbang Eropa, sehingga kami akan menerbitkan surat utang euro dulu daripada yen," kata Schneider.
Namun, dia belum mau merinci nilai penerbitan dua obligasi valas tersebut.
Penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari program global Medium Term Notes senilai US$ 50 miliar. "Tahun depan kami tidak akan prefunding dalam bentuk dollar lagi, mungkin ini yang terakhir tapi kami akan melihat potensi pasar," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan.
Sebab potensi suku bunga tahun depan mungkin akan lebih tinggi dibanding tahun ini. Alasan itu pula yang membuat pemerintah buru-buru merilis obligasi global dollar AS. Sekedar informasi, pemerintah telah menerbitkan global bond senilai US$ 3,5 miliar pada Kamis (8/12). Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pendanaan pada Januari 2017. Bahkan dana obligasi global ini bisa dipakai untuk menutup penurunan cadangan devisa yang terjadi pada bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News