kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 8 Juni 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pemerintah Berupaya Menguatkan Rupiah


Jumat, 28 November 2008 / 19:03 WIB


Reporter: Hans Henricus B |

JAKARTA. Pemerintah pun berupaya mencari solusi untuk menekan penguatan dolar AS terhadap rupiah. Salah satunya adalah membatasi aliran dolar yang dipakai untuk transaksi. "Pemerintah harus batasi dengan cara mengontrol uang dollar yang keluar itu harus betul betul sesuai kebutuhan," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jumat (28/11).

Wapres menjelaskan, selama ini uang dolar yang beredar lantaran perusahaan-perusahaan dalam negeri harus membiayai impor dengan mata uang dolar. Meski demikian, pemerintah meminta penggunaan mata uang dolar benar-benar untuk kepentingan perusahaan, misalnya membayar utang.

"Jangan ada spekulasi lagi, dolar mau dipakai untuk apa harus sesuai kebutuhan," tegas wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×