kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah belum akan bahas APBNP 2013


Kamis, 28 Februari 2013 / 16:20 WIB
Pemerintah belum akan bahas APBNP 2013
ILUSTRASI. Seorang petugas memperlihatkan sejumlah produk logam mulia emas di gerai Pegadaian Galeri24, Jakarta. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Menteri Keuangan RI, Agus Martowardojo masih belum bisa memastikan kapan akan mengajukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013. Padahal, realisasi kondisi ekonomi makro Indonesia pada bulan Januari dan Februari tidak sesuai dengan perkiraan semula.

Alhasil, banyak pos anggaran yang sudah dibuat menjadi bengkak. "Saya sudah mendengar ada sejumlah asumsi yang meleset dari perkiraan semula," kata Agus, Kamis (28/2).

Menurut Agus, melesetnya asumsi makro itu hanya terjadi pada bulan Januari dan Februari. Sementara untuk mengajukan perubahan APBN tahun 2013, harus berdasarkan kondisi yang terjadi selama satu tahun ke depan.

Karenanya, pemerintah mengaku masih memerlukan waktu untuk mengkaji. Ia berjanji pihaknya akan mengambil keputusan terkait dengan APBN-P tersebut dengan hati-hati. "Kalau ternyata situasi riil tidak berubah, untuk mengatasinya kami akan selesaikan melalui APBN-P," papar Agus.

Agus juga bilang, biasanya perubahan anggaran dilakukan pada bulan Juni. Namun, kalau tidak mengajukan APBN Perubahan, Agus siap memangkas anggaran untuk beberapa pos keuangan.Di antaranya pos untuk belanja sosial dan belanja barang.

Agus menjelaskan, saat ini pihaknya masih fokus untuk menjaga kesehatan kondisi fiskalnya. Dalam tujuh tahun terakhir, menurut Agus, kondisi fiskal Indonesia rata-rata mengalami defisit di kisaran 1,1%.

Sementara tahun 2013 angka defisit berada di angka 1,65%. Instrumen-instrumen itu nantinya akan dijadikan sebagai salah satu faktor untuk mengambil keputusan terkait perlu tidaknya APBN-P.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×