kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pemerintah ambil alih Inalum Oktober nanti


Kamis, 11 April 2013 / 20:52 WIB
Pemerintah ambil alih Inalum Oktober nanti
Poster film Spider-Man: No Way Home dibintangi Tom Holland menampilkan banyak villain di multiverse.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Keinginan pemerintah menjadikan PT Inalum sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tinggal menunggu waktu. Pemerintah sudah menyiapkan dana untuk mengambil alih Inalum pada Oktober nanti.

"Sudah disiapkan dana untuk membeli sahamnya Rp 7 triliun. Arahnya Inalum akan menjadi BUMN," ujar Agus di Kantor Wakil Presiden, Kamis (11/4).
Menurut Agus, Inalum akan menjadi contoh komitmen Indonesia untuk meningkatkan program nilai tambah industri dalam negeri atau hilirisasi.

Karena itu, dalam proses menjadikan Inalum menjadi BUMN, Agus bilang akan ada pertemuan dengan Kementerian Perindustrian dan menteri-menteri terkait. Harapannya, pemerintah bisa menyelesaikan negosiasi dengan para pemegang saham Jepang agar nantinya pada bulan Oktober status Inalum sudah beralih menjadi BUMN.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat yang juga Ketua Tim Pengambilalihan saham PT Inalum sebelumnya mengatakan, gelontoran dana pengambilalihan Inalum sebesar Rp 7 triliun tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 dan APBN 2013. Saat ini dana sebesar Rp 2 triliun sudah disetujui dari APBN 2012. Sedangkan Rp 5 triliun dari APBN 2013 masih dalam proses pembahasan.

Batas waktu pengambilalihan saham tersebut pada akhir Oktober 2013.Proyek Inalum merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan konsorsium investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd (NAA). Kerja sama yang dimulai sejak 1975 ini akan berakhir pada tahun ini.

Pemerintah saat ini menguasai 41,12% saham Inalum, sedangkan sisanya dikuasai Nippon Asahan Alumunium. Pemerintah ingin sepenuhnya menguasai Inalum dengan membeli seluruh saham milik Nippon Asahan. br />

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×