kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah akui Program Kartu Prakerja tidak memberi jaminan jadi pegawai


Selasa, 09 Juni 2020 / 05:35 WIB
Pemerintah akui Program Kartu Prakerja tidak memberi jaminan jadi pegawai
ILUSTRASI. Informasi mengenai pelatihan program Kartu Prakerja pada laman situs web Ruang Guru. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Program Kartu Prakerja yang menjadi andalan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk mengatasi pengangguran sudah berlangsung beberapa bulan. Meskipun banyak peminatnya, Pelaksana Program Kartu PraKerja mengakui Program Kartu Prakerja tidak memberikan jaminan peserta mendapatkan pekerjaan.

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan, jika memang sejak awal tidak ada jaminan apakah peserta pra kerja mendapat pekerjaan.

"Nah ini fungsi dari kami untuk melakukan link and match, bukan di placement tapi dari sisi pelatihannya. Kalau kita bicara jaminan, sebetulnya tidak ada jaminan, dalam perpres pun tidak ada jaminan, bahkan seorang yang lulus dari S1 UI pun tidak ada jaminan, apalagi pelatihan pra kerja yang katakanlah 10 jam," jelas Panji, dalam konferensi video, Senin (8/6).

Yang terang, program pra kerja berusaha memastikan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Dengan kompetensi yang mumpuni, peserta Program Kartu Prakerja diharapkan bukan hanya bisa menjadi pegawai yang handal dan berkeahlian mumpuni, tapi bisa menjadi pengusaha sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Panji menyebutkan, saat ini terdapat empat golongan pelatihan yang banyak diminati peserta.

Pertama, adalah pelatihan bahasa. Pelatihan ini kemungkinan banyak diminati peserta yang berminat untuk bekerja dibidang pariwisata.

"Jadi yang populer saat ini adalah pelatihan bahasa dari mulai bahasa inggris sampai bahasa lainnya yang digunakan untuk mungkin dari sektor pariwisata, pekerjaan yang terlibat dari service hospitality," kata Panji .

Kedua, pelatihan wirausaha. Yakni manajemen, marketing, dan produksi. Hal ini tergantung usaha yang diminati seperti kuliner, dan perikanan.

Ketiga, teknik yang terlibat dengan pemasaran digital. Seperti membuat konten, melakukan pemasaran lewat media sosial, maupun e-commerce, termasuk juga teknik memasarkan produk atau jasa secara daring (digital marketing), dan search engine optimization (SEO).

Keempat, teknik yang sifatnya pekerjaan langsung seperti perias atau make up, peracik kopi, dan teknisi IT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×