Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan terus meningkatkan dana abadi kebudayaan. Hanya saja peningkatan dana tersebut akan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki pemerintah.
"Dana Abadi Kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai kemampuan fiskal pemerintah," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Bersama MPR, DPR dan DPD RI, Selasa (16/8).
Asal tahu saja, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan dana abadi kebudayaan yang disebut dengan Dana Indonesiana. Program ini sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2017 dan Agenda Strategis Kebudayaan dan Perpres No. 111 Tahun 2021.
Dana Indonesiana merupakan bentuk upaya pemerintah menjaga suatu budaya setelah mendapat pengakuan agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya secara turun temurun.
Baca Juga: Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,3%, Inilah Asumsi Makro RAPBN 2023
Dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia Kebudayaan (PMK), Selasa (16/8), adapun total dana pokok yang digunakan sebesar Rp 3 triliun, dan yang dimanfaatkan pada 2022 yakni Rp185 miliar.
Besaran dukungan institusional bagi pengelola ruang budaya maksimal Rp500 juta, untuk lembaga kebudayaan/asosiasi profesi maksimal Rp 1 miliar. Dukungan pendayagunaan ruang publik maksimal sebesar Rp 250 juta dan Rp 150 juta. Event/inisiatif strategis terkait kegiatan seni budaya yang berpengaruh, maksimal Rp 2,5 miliar.
Dukungan kegiatan ekspresi budaya maksimal Rp 50 juta, dokumentasi karya/pengetahuan maestro maksimal Rp 250 juta, penciptaan karya kreatif inovatif bagi perseorangan/kelompok maksimal Rp 250-Rp 750 juta. Dana pendampingan karya internasional seperti film atau pertunjukan Rp 1,5 miliar. Serta kajian OPK maksimal Rp 250 juta.
“Diharapkan Dana Indonesiana ini dapat memperluas akses masyarakat pada sumber pendanaan untuk memperkuat keterlibatan publik dalam ekosistem pemajuan kebudayaan, menciptakan ruang inklusif, mendorong inisiatif masyarakat, mendokumentasikan pengetahuan/maestro, mendorong masyarakat untuk menciptakan karya kreatif inovatif, mendayagunakan ruang publik, dan menguatkan diplomasi budaya,” kata Sekretaris Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Fitra Arda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News