Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia akan memperketat kontrol impor etanol untuk mendukung petani tebu yang terdampak penurunan harga molase, bahan baku utama pembuatan etanol.
Demikian dikatakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Jumat (19/9/2025), seperti dikutip Reuters. Amran tidak menyebutkan kapan kebijakan tersebut akan diterapkan.
Indonesia telah berupaya mewajibkan campuran bioetanol untuk bensin guna mengurangi impor bahan bakar dan emisi karbon, tetapi penerapannya mengalami penundaan karena terbatasnya pasokan etanol.
Asosiasi Petani Tebu Indonesia menyebutkan, harga molase telah turun 60% tahun ini.
Baca Juga: Dorong Penggunaan Bahan Bakar Etanol, Kementerian ESDM Nego Tarif Cukai ke Kemenkeu
Amran mengatakan pembatasan impor etanol akan membantu petani yang dirugikan oleh penurunan harga.
Indonesia memiliki kapasitas produksi 303.325 kiloliter (kl) bioetanol per tahun pada tahun 2024, tetapi produksinya hanya 160.946 kl dan impornya 11.829 kl, menurut data Apsendo, asosiasi produsen spiritus dan etanol Indonesia.
Permintaan bioetanol dalam negeri mencapai 125.937 kl tahun lalu, sementara ekspornya mencapai 46.839 kl.
PT Pertamina, sebelumnya menyatakan akan lebih banyak mencampur produk bensinnya dengan etanol impor dalam upaya menawarkan bahan bakar alternatif kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas bahan bakar.
Baca Juga: Permintaan Biodiesel Naik, Volume B40 Diprediksi Melebihi Kuota yang Ditetapkan
Selanjutnya: IHSG Ditutup Rebound 0,53% ke 8.051 Jumat (19/9), Top Gainers LQ45: BRTP, TOWR, ISAT
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 19-25 September, Aneka Mie Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News