kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Pemerintah akan menggelontorkan beras demi mencapai HET


Senin, 27 Agustus 2018 / 12:59 WIB
 Pemerintah akan menggelontorkan beras demi mencapai HET
ILUSTRASI. Bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menggelontorkan beras demi menjaga stabilisasi harga. Harga beras ditemukan berada jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga penetrasi pasar bakal dilakukan hingga mencapai harga sasaran.

"Kita tadi sudah rakor, memerintahkan kembali guyur pasar, maksudnya penetrasi pasar, mulai hari ini," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di Jakarta, Senin (27/8).

Ia melanjutkan, penetrasi pasar ini akan berlangsung hingga harga beras mencapai HET. Mengacu pada Permendag 57/2018 tentang penetapan harga eceran tertinggi beras, HET beras medium area Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan ditetapkan Rp 9.450 per kilogram. Penetapan termahal terdapat pada area Papua dan Maluku seharga Rp 10.250 per kg.

Kemudian, mengutip pada situs harga pangan nasional, harga beras memang mengalami kenaikan hingga di atas HET tersebut. Harga beras medium rata-rata seluruh provinsi mencapai Rp 11.700 per kilogram. Rinciannya, pada DKI Jakarta mencapai Rp 13.800 per kg, Sumatera Barat Rp 13.150 per kg, dan Jawa Barat Rp 11.450 per kg.

Sayangnya Enggar tidak merinci sumber pasokan beras yang akan digelontorkan ke pasar berasal dari mana. Mengingatkan saja, pemerintah saat ini memiliki stok beras dari impor sepanjang semester pertama sebesar 1,18 juta ton. Rencananya tahun ini impor tersebut bakal mencapai 2 juta ton.

Sedangkan di sisi lain, Bulog per tanggal 24 Agustus telah mencapai realisasi pengadaan hingga 2,47 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×