kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemberlakuan PSBB di Depok belum optimal


Kamis, 16 April 2020 / 19:07 WIB
Pemberlakuan PSBB di Depok belum optimal
ILUSTRASI. Petugas memeriksa kendaraan dan membagikan masker kepada pengendara di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di perbatasan Depok-Bogor, Rabu (15/4/2020). PSBB di Bogor, Depok dan Bekasi berlaku mulai 15 April 2020 selama 14 hari


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Pemerintah Kota Depok kembali mengingatkan kepada warga Depok untuk konsisten mentaati kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penularan virus corona yang masih terjadi dan cakupannya semakin meluas.

"Saat ini, perkembangan kasus positif, OTG, ODP dan  PDP terus bertambah, serta menyebar di seluruh wilayah di Kota Depok dan penularannya sudah melalui transmisi lokal, di samping import case," kata Walikota Depok Mohammad Idris dalam rilis terbaru, Kamis (16/4/2020).

Menurut dia, saat ini Depok sedang berada pada masa PSBB, akan tetapi berdasarkan pengamatan masih banyak warga  yang melanggar dan masih perlu mendapatkan edukasi karena belum dapat melaksanaan PSBB secara konsisten. Sehingga, kasus positif Covid-19 di Depok masih terus bertambah. Kondisi ini harus dihentikan secara bersama-sama, yang salah satunya melalui PSBB, yani dengan menjalankan ketentuan untuk belajar di rumah, ibadah di rumah, keluar rumah wajib pakai masker, motor tidak berboncengan, angkutan umum hanya kapasitas angkut 50%.

"Jaga jarak, jangan berkerumun lebih dari lima orang, dan lain-lain. Kami menyerukan untuk bersama-sama menghentikan penyebaran Covid-19 ini dan aktifkan segera Kampung Siaga Covid-19 di masing-masing RW," imbau Idris. Hari ini, Idris juga meninjau lokasi check point pengawasan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memberikan sosialisasi kepada warga yang melintas di Simpang Siliwangi arah jalan Margonda Depok,

Per hati ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok melaporkan, tercatat ada 147 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sembuh 11, dan meninggal 15 orang. Kemudian, terdapat 710 OTD dengan rincian 15 selesai pemantauan dan 695 masih dalam pemantauan. Untuk jumlah OPD sebanyak 2.423 dengan rincian seb nyak 364 selesai pemantauan dan 2.059 masih dalam pemantauan. Adapun untuk PDP sebanyak 807 yang diantaranya 150 selesai dalam pengawasan, sisanya 657 masih dalam pengawasan.

"Untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 33 orang, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh  Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes RI," ungkap Idris.

Walikota Depok juga menambahkan, terkait pelaksanaan Swab PCR di Labkesda, sampai dengan hari ini berjumlah 190 orang dari hasil  rapid test positif, PDP, ODP, follow up case positif PCR, dan lainnya. Sampelnya dikirim ke BBTKLPP sebanyak 153 sampel dan ke RSUI sebanyak 37 sampel. "Saat ini Alhamdulillah kita dapat mengirimkan sampel Swab PCR ke RSUI, sehingga dapat membantu percepatan hasil pemeriksaan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×