kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemberian Vaksin Booster Dimulai 12 Januari, Dengan Target 21 Juta Orang


Kamis, 06 Januari 2022 / 20:24 WIB
Pemberian Vaksin Booster Dimulai 12 Januari, Dengan Target 21 Juta Orang
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyuntikkan COVID-19 kepada warga di Sentra Vaksinasi COVID-19, Gelanggang Remaja, Jakarta, Sabtu (6/11/2021). Pemerintah berencana memulai program vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 dengan target sasaran sebanyak 21 juta.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah berencana memulai program vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 dengan target sasaran sebanyak 21 juta orang.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Kamis (6/1), mengungkapkan bahwa vaksin booster akan diberikan untuk memperkuat kekebalan komunitas di daerah di mana kekebalan komunitas sudah mulai terbentuk. 

Sehingga, pemberian booster akan diprioritaskan untuk kabupaten atau kota yang capaian vaksinasinya sudah mencapai 70% untuk dosis pertama, dan 60% untuk dosis kedua.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Terjadi Peningkatan Kasus Dalam 14 Hari Terakhir

“Kami berharap untuk daerah yang belum memenuhi kriteria tersebut untuk dapat mengejar target vaksinasinya,” katanya.

Selain itu, vaksin booster saat ini akan diperuntukkan bagi masyarakat yang berusia di atas 18 tahun dan telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan.

Ia juga menambahkan, bahwa menurut WHO, dari penelitian di Inggris dan Amerika Selatan, saat ini penularan varian omicron masih dapat menginfeksi orang yang sudah mempunyai kekebalan dari vaksinasi maupun dari infeksi yang diderita sebelumnya.

“Tetap terdapat kemungkinan untuk harian omicron dapat lolos dari imunitas tubuh tersebut. Beberapa studi yang lain menyatakan bahwa antibodi spesifik yang terbentuk berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap omikron namun jenis kekebalan lain masih mampu melindungi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×