kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembebasan Pungutan Ekspor CPO Hingga Desember, BPDPKS Pastikan Dana Aman


Selasa, 01 November 2022 / 18:16 WIB
Pembebasan Pungutan Ekspor CPO Hingga Desember, BPDPKS Pastikan Dana Aman
ILUSTRASI. Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pembebasan pungutan ekspor (PE) CPO dan turunannya hingga Desember 2022. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pembebasan pungutan ekspor (PE) CPO dan turunannya hingga Desember 2022.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Achmad Maulizal mengatakan, BPDPKS siap menjalankan putusan pemerintah tersebut. Dia memastikan kondisi keuangan BPDPKS aman meski pembebasan pungutan ekspor CPO dan turunannya diperpanjang hingga Desember 2022.

Selain itu, Maulizal memastikan program yang dijalankan BPDPKS tetap berjalan.

Baca Juga: Pemerintah Lanjutkan Kebijakan Pungutan Ekspor US$ 0/MT Mulai 1 November 2022

"Untuk kesediaan anggaran mendukung program BPDPKS masih aman," ujar Maulizal kepada Kontan.co.id, Selasa (1/11).

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan, Gapki mendukung kebijakan pemerintah yang memperpanjang pembebasan pungutan ekspor CPO dan turunannya hingga Desember 2022.

Menurut Eddy, kebijakan tersebut sangat bagus disaat harga internasional memang sedang lesu. Hal ini membantu pelaku usaha karena biaya berkurang sehingga harga minyak sawit lebih kompetitif.

Disamping itu petani juga terbantu karena harga tandan buah segar (TBS) juga terangkat atau minimal harga terjaga.

Eddy menyebut, saat ini harga CPO di bursa komoditas Rotterdam US$ 1.075 per metrik ton.

Eddy mengatakan, ekspor CPO dan turunannya sudah kembali seperti tahun 2021. Dia mengungkapkan, ekspor CPO dan turunannya masih dibawah 2 juta ton per bulan pada Juli 2022. Lalu pada Agustus ekspor CPO dan turunannya menembus 4 juta ton.

"Hanya September agak turun dibawah 3 juta ton, sekitar 2,6 juta ton. Hal ini karena China sedikit mengurangi pembelian," ungkap Eddy.

Sebelumnya, merespons kondisi harga CPO terkini, Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar rapat secara hybrid, Senin (31/10), yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Berakhir 31 Oktober, Pembebasan Pungutan Ekspor CPO Akan Diperpanjang?

Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa PE US$0/MT dilanjutkan per 1 November 2022 pukul 00.00 WIB. Kebijakan tersebut diterapkan karena Harga Indeks Pasar (HIP) Biodiesel lebih rendah daripada HIP Solar sehingga belum ada pembayaran insentif biodiesel.

Maka dari itu, tarif PE sebesar US$ 0/MT diperpanjang sampai harga referensi CPO lebih besar atau sama dengan US$ 800/MT.

“Insentif ini kita pertahankan, tarif US$ 0/MT diperpanjang sampai referensi harga lebih besar atau sama dengan US$ 800/MT. Karena sekarang harganya masih sekitar US$713/MT, jadi tarif PE US$ 0/MT berlaku sampai bulan Desember. Tetapi begitu harga naik ke US$ 800/MT, tarif PE US$ 0/MT tersebut tidak berlaku,” kata Menko Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×