kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pejabat Mandiri Paling Rajin Lapor Kekayaan


Minggu, 25 Juli 2010 / 20:20 WIB
Pejabat Mandiri Paling Rajin Lapor Kekayaan


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Jumlah pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melaporkan harta kekayaannya masih tergolong rendah. Kendati begitu, ada pula sejumlah perusahaan pelat merah yang rajin melaporkan harta kekayaannya. Salah satunya yakni Bank Mandiri. Di bank tersebut, sudah ada 50 orang wajib lapor. Dengan demikian, cuma tinggal satu orang saja yang belum melaporkan harta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lalu ada juga oleh PT Jasindo. Dari 34 pegawai yang wajib lapor, hanya tinggal satu orang saja yang belum menyerahkan data kekayaannya. Ada pula PT Aneka Tambang. Di Perusahaan tambang ini, sudah ada 37 orang yang melapor dari total 43 orang yang wajib. Di luar tiga perusahaan tadi, masih banyak pula perusahaan BUMN yang belum juga menyerahkan daftar kekayaannya.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, laporan harta kekayaan itu merupakan kesadaran dari masing-masing pejabat. Terkait dengan rendahnya tingkat pelaporan kekayaan perusahaan BUMN, Johan mengaku pernah mengumpulkan pada pimpinan perusahaan pelat merah untuk berkoordinasi soal laporan harta kekayaan pejabat (LHKPN) tersebut. Dia menyarakan, agar para pejabat BUMN yang belum melaporkan kekayaan agar segera melaksanakan kewajibannya.



Berikut Beberapa data LHKPN per 21 Juli


PT PERTAMINA
Wajib lapor 243 orang
Sudah lapor 115 orang

PT PLN
wajib lapor 156 orang
Sudah lapor 55 orang

PT Garuda Indonesa
wajib lapor 96 orang
Sudah lapor 26 orang

PT KAI
Wajib lapor 472 orang
Sudah lapor 347 orang

Bank Mandiri
wajib lapor 50 orang
Sudah lapor 49 orang

PT Jasindo (97,14%)
Wajib lapor 35 orang
Sudah lapor 34 orang

PT Aneka Tambang
wajib lapor 43 orang
Sudah lapor 37 orang

PT Perumnas
wajib lapor 31 orang
Sudah lapor 28 orang

PT Telkom
Wajib lapor 140 orang
Sudah lapor 33 orang

PT PGN
wajib lapor 76 orang
Sudah lapor 19 orang

PT Pos Indonesa
wajib lapor 83 orang
Sudah lapor 29 orang

Perum Bulog
wajib lapor 33 orang
Sudah lapor 29 orang

ANTARA
wajib lapor 25 orang
Sudah lapor 15 orang

BNI
wajib lapor 226 orang
Sudah lapor 71 orang

PT jasa rahardja
wajib lapor 7 orang
Sudah lapor 11 orang

PT Askes
wajib lapor 271 orang
sudah lapor 98 orang

PT Bukit Asam
wajib lapor 46 orang
Sudah lapor 24 orang

PT Kimia Farma
wajib lapor 57 orang
Sudah lapor 27 orang

PELNI
wajib lapor 47 orang
Sudah lapor 37 orang

PT Timah
wajib lapor 73 orang
Sudah lapor 46 orang

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
wajib lapor 64 orang
Sudah lapor 57 orang

PT Merpati
wajib lapor 30 orang
Sudah lapor 6 orang

PT Balai Pustaka
Wajib lapor 32 orang
Sudah lapor 5 orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×