kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PDIP menolak kenaikan tarif dasar listrik


Selasa, 11 September 2012 / 17:10 WIB
PDIP menolak kenaikan tarif dasar listrik
ILUSTRASI. Dana asing mengalir masuk ke bursa saham lokal karena valuasi murah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/12/2018


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi menolak usulan pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15%. Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani menyatakan, kebijakan kenaikan TDL sangat tidak tepat.

Puan menilai kebijakan menaikkan tarif dasar listrik ini sangat memberatkan rakyat banyak. "Kami tidak setuju," kata Puan, Selasa (11/9).

PDIP mengacu pada hasil audit BPK pada September 2011 lalu. Hasilnya menyatakan, ada kesalahan manajemen dan pemborosan di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikarenakan kegagalan memenuhi bahan bakar gas (BBG) untuk delapan unit pembangkit listrik. Kegagalan ini menyebabkan PLN merugi Rp 17,9 triliun pada 2009 dan Rp 19,69 triliun pada 2010, atau total sekitar Rp 37,59 triliun selama dua tahun.

Anggota fraksi PDIP lainnya, Daryatmo menilai, kemungkinan ada permainan dengan perantara atau broker minyak yang bermain dibalik keputusan kenaikan TDL ini. "Yang pasti bagi kami, usulan kenaikan TDL ini artinya kegagalan BUMN seperti PLN, harus ditanggung masyarakat," ujar Daryatmo.

Karena itu, PDIP mendesak pemerintah dan PLN secara serius melaksanakan diversifikasi sumber energi demi peningkatan kebutuhan listrik nasional. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah keberanian pemerintah untuk melaksanakan pembaruan energi.

Sebagai catatan, sebagian besar mesin PLN menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Naiknya harga minyak dunia telah menyebabkan beban operasional mesin-mesin PLN juga mengalami peningkatan.

Asal tahu saja, pemerintah berniat menaikkan tarif dasar listrik pada 2013 mendatang. Kenaikan ini untuk mengurangi beban subsidi anggaran energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×