Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah tetap ingin menaikkan tarif dasar listrik pada 2013 mendatang. Bila tidak naik, pemerintah mengatakan, defisit anggaran bakal melebar dari asumsi semula.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, beban subsidi pemerintah semakin meningkat bila tarif listrik tidak naik. "Kalau sekarang defisit RAPBN 2013 sebesar 1,62% dari PDB, mungkin akan jadi 1,64% dari PDB jika tidak naik," ungkap Agus, Selasa (11/9).
Dalam RAPBN 2013, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 80,9 triliun. Angka ini naik ketimbang APBNP 2012 yang sebesar Rp 65 triliun.
Pemerintah ngotot menaikkan tarif dasar listrik karena masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik. Di sisi lain, ternyata banyak kelompok masyarakat dengan kemampuan ekonomi lebih tapi masih menikmati subsidi listrik.
Agus memastikan dampak kenaikan tarif listrik terhadap inflasi juga kecil ketimbang menaikkan harga bahan bakar minyak. Berdasarkan perhitungannya, kenaikan tarif listrik memicu inflasi sebesar 0,3%.
Hal yang sama disampaikan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Dia mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik maka inflasi sekitar 0,25% hingga 0,3%.
Pada tahun 2013 pemerintah berencana menaikkan TTL sekitar 15% secara bertahap. Dengan kenaikan ini, pemerintah bisa berhemat sebesar Rp 11 triliun. Sebaliknya, kalau TTL tidak dinaikkan, maka defisitnya bisa meningkat Rp 11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News