CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pasca ledakan, WNI harus hati-hati ke Bangkok


Rabu, 19 Agustus 2015 / 18:28 WIB
Pasca ledakan, WNI harus hati-hati ke Bangkok


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia sudah memberikan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk berhati-hati apabila hendak menuju ke Bangkok, Thailand.

Imbauan ini akan terus berlaku hingga kondisi keamanan di Bangkok aman.

"Sedari kejadian itu, kedutaan besar sudah mengeluarkan imbauan untuk WNI yang berada di sana untuk hati-hati dan travel advice juga sudah dikeluarkan oleh Kemlu," ujar Retno, Rabu (19/8/2015).

Pemerintah Indonesia juga akan menawarkan bantuan mempercepat proses identifikasi korban.

Kepolisian RI juga sudah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan.

Namun, kata Retno, hingga kini belum ada permintaan bantuan dari pemerintah Thailand.

"Kita terbuka dan akan dikomunikasikan kepada otoritas Thailand," kata Retno.

Sebuah bom meledak di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, Senin (18/8) malam.

Insiden itu menewaskan 19 orang, termasuk tiga warga negara asing, dan melukai sedikitnya 123 orang.

Dua WNI menjadi korban dalam kejadian tersebut, Lioe Lie Tjing dan Hermawan Indradjaja. Lioe tewas dalam peristiwa itu dan jenazahnya akan tiba di Tanah Air pada Rabu sore ini.

Adapun Hermawan, suami Lioe, mengalami luka dan menjalani operasi di rumah sakit di Bangkok.

Kedutaan Besar RI di Bangkok mengimbau masyarakat Indonesia di Thailand untuk lebih berhati-hati dan menghindari tempat-tempat yang saat ini ditutup untuk sementara.

KBRI membuka layanan informasi di nomor +66929031103 dan mengimbau masyarakat di Indonesia yang keluarganya tengah berada di Thailand untuk segera menghubungi KBRI. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×