kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Para calo pun harus berjuang dapatkan tiket kereta


Sabtu, 10 Mei 2014 / 12:35 WIB
Para calo pun harus berjuang dapatkan tiket kereta
ILUSTRASI. ilustrasi meminum teh KONTAN/Daniel Prabowo/19/03/2007


Sumber: Warta Kota | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kesulitan berburu tiket kereta api (KA) untuk mudik Lebaran tak hanya dialami para calon penumpang. Calo-calo tiket KA di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, pun harus rela bergadang demi mendapatkan tiket untuk mudik.

"Saya rela bergadang setiap malam untuk mendapatkan tiket. Bedanya mungkin Mbak nggak dapet (tiket) langsung menyerah, kalau saya kan melek sepanjang malam. Ya, kita sudah tahu caranya. Itu berhari-hari, nggak cuma semalam bergadangnya. Kan ini kerjaan setiap hari," kata seseorang yang mengaku sebagai penjual jasa untuk mencarikan tiket KA Lebaran, kepada Warta Kota, Jumat (9/5/2014).

Sang calo, Agus (bukan nama sebenarnya), mengaku lebih gampang bergadang menunggu loket buka daripada berkutat di komputer atau supermarket. Alasannya, kata Agus, karena mencari tiket melalui online sering eror. "Bisa berjam-jam di minimarket atau membuka komputer, hasilnya tak ada," katanya.

Ludes terjual

Modus yang ditawarkan kepada calon penumpang adalah dengan meminjam KTP dan meminta uang panjar. Setelah memperolehnya, Agus dan kawan-kawan akan bergadang menunggu loket buka. Jika loket sudah buka, Agus dan temannya akan memperoleh kesempatan pertama memperoleh tiket KA lebaran.

Sebelum membeli, Agus dan teman-temannya mengisi formulir pemesanan sesuai dengan nama yang tertera di KTP. Jika sudah mendapat tiketnya, maka Agus akan menghubungi pemesan melalui telepon dan menyatakan bahwa tiket sudah di tangan.

Agus dan teman-temannya hanya menawarkan jasa untuk KA Lebaran tambahan. Ia menawarkan kepada calon penumpang yang hendak mencari tiket mudik untuk datang menemuinya seminggu lagi di tempat yang sama guna mendapatkan tiket KA Lebaran tambahan.

"Datang seminggu lagi, bawa KTP siapa tahu kereta tambahan sudah dibuka pembelian tiketnya," ujarnya.

Saat Warta Kota menanyakan bagaimana pembayarannya, calo ini mengatakan bahwa uang muka atau down payment (DP) pembayaran tiket sebesar Rp 100.000 untuk tiket harga Rp 250.000 kelas ekonomi AC tujuan Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Sisanya dibayar setelah penumpang sudah pasti mendapatkan tiket KA tersebut.

Sementara itu, harga normal tiket untuk tujuan Yogyakarta adalah Rp 90.000. "Ya kalau nggak dikasih DP, nanti saya rugi Mbak. Misalnya, ada yang batalin, sementara tiket sudah ada di tangan, dan namanya sesuai KTP," ujarnya.

Apakah ada jaminan kepada calon penumpang bahwa dia tak menipu? Secara spontan, Agus menjawab bahwa setiap hari dia bisa ditemui di Stasiun Pasar Senen. Agus juga memberikan nomor telepon untuk meyakinkan calon pengguna jasanya bahwa ia tak akan menipu.

"Saya usahanya (kerjaannya) begini setiap hari, Mbak, nggak akan nipu-nipulah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×