Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih akan mengalokasikan anggaran untuk program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PCPEN) di tahun 2021. Nominalnya pun hampir sama dengan nominal pada tahun 2020.
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlanggar Hartarto mengungkapkan, proyek alokasi PCPEN di tahun 2021 sebesar Rp 553,09 triliun atau berbeda tipis dengan alokasi di tahun 2020 yang sebesar RP 579,78 triliun di luar SILPA.
“Ini berarti, pemerintah melihat kalau pemulihan ekonomi di tahun 2021 memerlukan support yang sama dengan tahun 2020. Tetapi kita sudah ada vaksinasi yang nantinya bisa mencapai herd immunity,” ujar Airlangga, Selasa (26/1).
Baca Juga: Kementerian PUPR target bendungan margatiga Lampung Timur rampung akhir 2021
Ada beberapa sektor yang akan didukung pemerintah dalam program PCPEN ini. Seperti, sektor kesehatan dengan alokasi anggaran Rp 104,7 triliun. Ini lebih besar dari tahun 2020 yang sebesar RP 63,51 triliun.
Kucuran dana dalam sektor tersebut dikhususkan untuk pengadaan dan operasional vaksin Covid-19, sarana prasarana dan alat kesehatan, biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, serta bantuan iuran BPJS untuk PBPU/BP.
Kemudian, anggaran untuk perlindungan sosial sebesar Rp 150,96 triliun. Dana dalam program ini dikhususkan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako, program pra kerja, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, bantuan sosial tunai 10 juta KPM, subsidi kuota, dan diskon listrik.
Baca Juga: Sri Mulyani ungkap kelemahan tata kelola keuangan Papua dan Papua Barat
“Namun dalam program ini ada yang dilanjutkan hingga 6 bulan ada yang 3 bulan. Bertahap. Seperti contohnya diskon listrik, gratis biaya listrik selama 3 bulan dan 3 bulan berikutnya diskon 50%,” tambah Airlangga.
Lalu, ada program prioritas dengan anggaran Rp 141,36 triliun di tahun 2021. Program ini untuk mendukung pariwisata, terutama yang paling terdampak seperti hotel, restoran, dan kafe.
Kemudian, program prioritas ini juga ditujukan untuk ketahanan pangan atau food estate, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah dan subsidi pinjaman daerah, program padat karya K/L, kawasan industri, dan program prioritas lainnya.
Baca Juga: Pemerintah fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah secara terintegrasi
Program PCPEN juga digadang akan memberi dukungan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pembiayaan korporasi sebesar Rp 156,06 triliun.
Ini mencakup subsidi bunga KUR dan non KUR, penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, IJP UMKM dan korporasi, pembiayaan PEN lainnya, penempatan dana, dan PMN kepada BUMN yang menjalankan penugasan seperti HK, ITDC, Pelindo III, dan KIW).
Lebih lanjut, Airlangga bilang program PEN 2021 ada kemungkinan meningkat dengan memperhatikan dinamika yang terjadi. Insentif usaha 2021 pun akan secara reguler dilaporkan.
Selanjutnya: Ekonom Indef perkirakan pemulihan ekonomi lebih lambat dari ekspektasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News