kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pandemi Covid-19 Akan Berubah Jadi Endemi, Ini Syaratnya


Jumat, 25 Maret 2022 / 16:45 WIB
Pandemi Covid-19 Akan Berubah Jadi Endemi, Ini Syaratnya
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 Akan Berubah Jadi Endemi, Ini Syaratnya


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sejumlah negara akan hidup berdampingan dengan Covid-19 dan mengubah pandemi menjadi endemi. Lalu, kapan pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi?

Singapura adalah salah satu negara yang siap hidup berdampingan dengan Covid-19 pada akhir Maret 2022 ini. Selain itu, Thailand juga juga menyiapkan perubahan dari pandemi menjadi endemi pada Juli 2022.

Pandemi virus corona yang melanda dunia telang berlangsung selama lebih dari dua tahun. Beberapa negara telah bersiap bertransisi dari pandemi Covid-19 ke situasi endemi, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, pergantian status dari pandemi ke endemi harus memenuhi sejumlah indikator. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan, salah satu indikator menuju endemi yakni penurunan kasus harian yang signifikan. “Jumlah kasus harian (di Indonesia) turun drastis, dari 23 Februari sebanyak 61.488 kasus, kemudian turun turun turun terus dalam 14 hari. Meskipun sempat mengalami kenaikan, tapi angka masih di bawah 10 ribu kasus dan kecenderungan turun,” ujar Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Berdasarkan data yang diperoleh, berikut rangkuman kasus baru Covid-19 beberapa waktu terakhir:

  • Pada 23 Februari 2022 terdapat 61.488 kasus Covid-19
  • Pada 17 Maret 2022 terdapat 11.532 kasus Covid-19
  • Pada 18 Maret 2022 terdapat 9.528 kasus Covid-19
  • Pada 19 Maret 2022 terdapat 7.951 kasus Covid-19
  • Pada 20 Maret 2022 terdapat 5.922 kasus Covid-19
  • Pada 21 Maret 2022 terdapat 4.699 kasus Covid-19
  • Pada 22 Maret 2022 terdapat 7.464 kasus Covid-19
  • Pada 23 Maret 2022 terdapat 6.376 kasus Covid-19

Baca Juga: Ini Aturan Perjalanan Mudik Lebaran Tahun 2022 untuk Pengguna Mobil Pribadi & Umum

Selain kasus baru, lanjut dia, positivity rate di Indonesia juga menunjukkan penurunan. Positivity rate juga menjadi salah satu indikator penting dalam proses transisi pandemi Covid-19 menuju endemi. “Tadinya Indonesia di atas 40 persen sekarang turun drastis. Jakarta juga 20 persen lebih, sekarang kurang dari 10 persen,” tuturnya.

Adapun angka bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit juga terus turun seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Menurut Zubairi, berbeda dengan tahun lalu yang didominasi oleh strain Delta, varian Omicron yang merebak saat ini mempunyai karakteristik penularan cepat tapi masa inkubasinya lebih singkat.

Sementara itu, cakupan vaksinasi juga sudah cukup banyak, membuat peluang situasi endemi semakin terbuka. “Vaksinasi sudah cakupannya banyak, yang di bawah 60 tahun sudah 70 persen, 60 tahun lebih masih kurang, karena itu saya sampaikan beberapa bulan mendatang bisa dicapai 70 persen cakupan vaksin dua kali (dosis) di atas 60 tahun,” kata dia.

Pencapaian vaksinasi juga menjadi indikator penting dalam transisi pandemi Covid-19 menuju endemi.

Masih ada penularan dan kematian akibat Covid-19

Kendati begitu, Zubairi menegaskan bahwa endemi tidak mengartikan situasi yang bebas dari Covid-19, melainkan penyakit ini tetap ada. “Bukan berarti juga kita enggak berpikir tentang Covid-19 lagi. Penyakit ini tetap ada. Statis. Tak terlalu meningkat, tak terlalu turun, dan tak ada lonjakan besar yang tak terduga seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, di situasi endemi, virus masih bisa menyebar dan menyebabkan kematian, meski tidak secepat tahun-tahun sebelumnya. “Tidak akan bisa sekarang-sekarang ini (memberantas Covid-19 secara total). Tapi kita akan melihatnya keluar dari fase pandemi dan masuk ke fase endemi. Tidak lagi menjadi krisis dan lebih bisa terkelola,” paparnya.

Kapan endemi diperkirakan terjadi?

Zubairi menyampaikan, faktor yang berperan menuju endemi antara lain

  • Tingkat rawat inap dan kematian
  • Beban sistem kesehatan
  • Jumlah kasus baru
  • Positivity rate
  • Vaksinasi
  • Kebijakan pemerintah
  • Perilaku masyarakat
  • Pengobatan baru

Sementara itu, diharapkan sekitar tiga bulan lagi, Indonesia sudah berada di situasi endemi Covid-19. “Tidak akan lama lagi. Sekitar tiga bulan (endemi Covid-19 di Indonesia terjadi). Semoga,” pungkas dia.

Sebagai tambahan informasi, melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), transisi endemi marupakan suatu proses dimana periode dari pandemi menuju ke arah endemi dengan sejumlah indikator, meliputi:

  • Laju penularan harus kurang dari 1 persen
  • Angka positivity rate harus kurang dari 5 persen
  • Tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen
  • Angka fatality rate atau kematian harus kurang dari 3 persen
  • Level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1

Kondisi – kondisi ini harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan. Adapun kondisi-kondisi tersebut harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya 6 bulan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Saja Indikator Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi? Ini Kata IDI",


Penulis : Mela Arnani
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×