kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PAN mendorong SBY lakukan reshuffle terbatas


Rabu, 12 Desember 2012 / 18:30 WIB
PAN mendorong SBY lakukan reshuffle terbatas
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Sequis.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasca pengunduran diri Andi Alfian Mallarangeng dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, banyak pihak yang berpendapat bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Presiden SBY untuk melakukan perubahan susunan atau reshuffle jajaran menteri di kabinet. Meski begitu, Partai Amanat Nasional berpendapat bahwa reshuffle yang seharusnya dilakukan oleh Presiden adalah perubahan susunan menteri secara terbatas.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, reshuffle kabinet yang sebaiknya dilakukan SBY tidak perlu secara besar-besaran. Perubahan susunan menteri di kabinet ini menurut Bima tidak terhindarkan, lantaran terdapat dua persoalan yang harus dihadapi.

Pertama, terdapat beberapa pos menteri yang kinerjanya sangat dibawah rata-rata. "Kedua, ada menteri yang tidak seirama dalam kabinet. Maka ini adalah momentum pemerintah untuk melakukan reshuffle secara terbatas berupa pergantian Menpora dan pergeseran beberapa menteri," tutur Bima Aria saat dihubungi wartawan pada Rabu (12/12).

Dikatakan Bima, perubahan susunan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II patut dilakukan, lantaran sisa waktu pemerintahan SBY hanya bersisa dua tahun lagi. Menurutnya, jangka waktu dua tahun ini merupakan waktu yang sangat berharga dan belum terlambat untuk melakukan perubahan dan perbaikan.

"Kami berharap reshuffle bisa dilakukan dan kami juga percaya Presiden sudah menghitung secara cermat, resiko politik dan resiko lainnya," tandas Bima.

Lebih lanjut Bima mengatakan bahwa PAN percaya Partai Demokrat telah menyiapkan kader muda yang mumpuni untuk menempati pos Menpora, yang mampu menyelesaikan masalah kepemudaan terutama PSSI, jika Presiden tidak berniat melakukan reshuffle secara terbatas.

Memang, pos Menpora merupakan porsi Partai Demokrat. Namun, jika pergantian Menpora dilakukan secara bersamaan dengan reshuffle kabinet terbatas, maka posisi Menpora dapat berupa kader dari partai koalisi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×