kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Padamkan titik api, BNPB alokasikan Rp 25 miliar


Jumat, 21 Juni 2013 / 17:15 WIB
Padamkan titik api, BNPB alokasikan Rp 25 miliar
ILUSTRASI. Pemerintah kaji usulan mobil berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc dengan harga di bawah Rp 250 juta tidak dikenakan PPnBM.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menganggarkan dana Rp 25 miliar untuk mengatasi bencana kebakaran lahan kebun dan hutan di daerah Sumatera.

"Kami akan bekerja untuk memadamkan api lewat darat dan udara," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (21/6).

Ia mengatakan, dana itu adalah dana on call yang siap pakai untuk penanganan peristiwa darurat seperti bencana kebakaran lahan ini.

Sutopo mengaku, tidak tahu apakah anggaran itu mencukupi atau tidak. Pasalnya, besaran anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan kebakaran hutan tergantung dari luasan area, jumlah titik api, dan juga cuaca yang berkembang.

Jika Rp 25 miliar ini dirasa tidak mencukupi, BNPB disebutnya masih punya anggaran senilai Rp 200 miliar sebagai dana cadangan untuk penanganan bencana di tanah air secara keseluruhan

Ia menjelaskan, bahwa penanganan kebakaran ini akan menggunakan pemadaman di darat lewat penyemprotan langsung ke titik api.

Selain itu, pemerintah juga menyosialisasikan kepada para masyarakat dan juga perusahaan agar tidak melakukan aktivitas land clearing dengan membakar.

"Pemadaman di udara dilakukan dengan melakukan hujan buatan, modifikasi cuaca, dan peledakan bom air dengan menggunakan 7 pesawat Kasa dan 3 helikopter," ujarnya.

Hingga Jumat siang, Sutopo mengatakan, titik api yang terlihat dari satelit mencapai 60 titik. Jumlah ini sudah jauh berkurang ketimbang Kamis (21/6) lalu yang mencapai 146 titik yang tersebar di Provinsi Riau.

Berdasarkan pengalaman seperti ini sebelumnya, penanganan kebakaran seperti ini berkisar antara dua pekan hingga satu bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×