kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Pada Bawaslu, ini pengakuan Jokowi


Sabtu, 07 Juni 2014 / 12:15 WIB
Pada Bawaslu, ini pengakuan Jokowi
ILUSTRASI. M4 World Championship Knockout Stage: Daftar Tim yang Gugur & Masih Bertahan - Day 5


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Calon presiden RI Joko Widodo telah dimintai keterangan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran kampanye, Sabtu (7/6).

Pria yang akrab disapa Jokowi itu, mengaku hanya diminta menjelaskan maksud perkataan "Pilihlah nomor 2," seusai mengambil nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden beberapa waktu lalu.

"Saya sampaikan, saat itu kan pengambilan nomor sehingga setelah pengambilan nomor saya perlu memperkenalkan nomor itu kepada masyarakat," ujar Jokowi di Gedung Bawaslu, Jakarta, Sabtu.

Menurut Jokowi, saat itu ia diminta memberi sambutan seusai mengambil nomor urut dan terlontarnya pernyataan itu. Jokowi mengatakan, saat itu pun ia tak menyampaikan visi dan misi program. "Ya, namanya diminta sambutan. Sambutan tanpa teks juga," kata Jokowi.

Jokowi juga mengaku tak bisa hadir memenuhi panggilan Bawaslu sebelumnya karena telah berada di Papua untuk melakukan kampanye.

Jokowi hadir memenuhi panggilan Bawaslu mengenakan kemeja kotak-kotak bersama Teten Masduki dan tim hukumnya Alexander Lai.

Seperti diketahui, Bawaslu melakukan pemanggilan karena dalam rapat pleno di Gedung KPU, Minggu (1/6) siang, Jokowi menyampaikan ajakan untuk memilih nomor 2, yakni nomor urut yang ditetapkan oleh KPU atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. "Pilihlah nomor 2," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutannya seusai pengundian nomor urut.

Pemanggilan dilakukan karena diduga ada indikasi pelanggaran kampanye di luar jadwal KPU. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×