Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengingatkan pentingnya melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam kegiatan usaha sebagai upaya mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan, banyak perusahaan besar telah menjalankan program pembinaan UMKM melalui corporate social responsibility (CSR).
“Banyak pelaku usaha besar yang juga telah menciptakan standar operasional prosedur (SOP) internal untuk memprioritaskan UMKM dalam kegiatan pengadaan atau procurement,” ujar Shinta kepada Kontan, Kamis (12/12).
Shinta menambahkan, beberapa perusahaan consumer goods bahkan telah mengembangkan kerja sama strategis dengan UMKM, terutama dalam distribusi barang. Hal ini memungkinkan UMKM menjadi saluran distribusi utama mereka.
Baca Juga: Pemerintah Bentuk Satgas PHK Usai Kerek UMP 6,5%, Begini Respons Apindo
Namun, ia menyoroti perlunya dukungan lebih besar bagi UMKM, terutama dalam pemberdayaan dan fasilitas matchmaking dengan perusahaan besar.
“Perusahaan memiliki standar pasar yang harus dipertahankan, sehingga UMKM perlu memenuhi persyaratan tertentu agar dapat menjadi mitra usaha. Misalnya, memiliki badan hukum, nomor NPWP, portofolio usaha, dan laporan keuangan yang diaudit. Sayangnya, tidak semua UMKM siap memenuhi hal tersebut,” jelas Shinta.
Selain itu, standar mutu produk yang disuplai UMKM juga menjadi tantangan. Perusahaan membutuhkan barang dengan sertifikasi tertentu, yang sering kali menjadi beban finansial bagi UMKM.
Di sisi lain, perusahaan besar memiliki keterbatasan untuk membantu UMKM memenuhi standar tersebut.
Apindo berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang diperlukan agar UMKM dapat melakukan penyesuaian ini
Dengan demikian, kemitraan antara perusahaan besar dan UMKM dapat diperluas dan memberikan manfaat yang saling menguntungkan, termasuk bagi pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News