Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Tingkat optimisme pebisnis diperkirakan melemah pada kuartal pertama 2017, melanjutkan pelemahan pada kuartal keempat 206. Hal tersebut ditunjukkan oleh indeks tendensi bisnis (ITB) berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI).
Survei tersebut menujukkan, ITB kuartal pertama 2017 diperkirakan sebesar 105,81, lebih rendah dibanding ITB kuartal keempat 2016 yang sebesar 106,7. Padahal ITB kuartal keempat tahun lalu juga melambat dibanding kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 107,89.
Meski optimismenya melemah, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kondisi bisnis pada kuartal pertama tahun ini meningkat dibanding kuartal keempat 2016 dan kuartal ketiga 2016. Sebab, nilai indeks tersebut berada di atas angka 100.
Jika nilai indeks berada di bawah angka 100, berarti kondisi bisnis di periode tersebut lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya. Sementara jika nilai indeks sama dengan 100, berarti kondisi bisnis di periode tersebut stagnan.
"Dilihat dari variable pembentuknya, pebisnis berharap order dalam negeri menguat, order luar negeri juga diharapkan tumbuh positif, harga jual produk terjaga dan order barang input juga terjaga," kata Suhariyanto, Senin (6/2).
Lebih lanjut menurutnya, dari hasil survei tersebut, optimisme pebisnis tertinggi terjadi pada sektor usaha real estate, jasa perusahaan, dan jasa kesehatan. Sementara optimisme pebisnis terendah terjadi pada pertambangan dan penggalian, konstruksi, jasa pendidikan.
Konsumen menguat
Berbeda dengan pebisnis, optimisme konsumen kuartal pertama tahun ini justru diperkirakan menguat. Hal tersebut tercermin dari indeks tendensi konsumen (ITK) kuartal pertama 2017 diperkirakan sebesar 106,3, lebih tinggi dibanding ITK kuartal keempat 2016 yang sebesar 102,46.
Padahal ITK kuartal keempat tahun lalu melambat dibanding kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 108,22.
Suhariyanto bilang, penguatan optimisme konsumen tersebut karena adanya peningkatan pendpatan, rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta hajatan. ITK tertinggi, diperkirakan terjadi Maluku dan Papua. Sementara ITK terendah terjadi di Jambi, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News