kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimisme Konsumen Dorong Peningkatan Konsumsi Rumah Tangga pada Akhir Tahun 2021


Senin, 10 Januari 2022 / 17:18 WIB
Optimisme Konsumen Dorong Peningkatan Konsumsi Rumah Tangga pada Akhir Tahun 2021
ILUSTRASI. Aktivitas jual beli kebutuhan pokok dengan menggunakan pencahayaan lampu gantung yang terpasang di setiap lapal Pasar Jaya, Jakarta, Jumat (31/12/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keyakinan konsumen sudah kembali ke zona optimistis pada kuartal IV-2021, setelah pada kuartal III-2021 konsumen nampak pesimistis.  Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI), ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kuartal IV-2021 yang sebesar 116,8, atau berada di zona optimistis dengan indeks di atas 100. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyiratkan, ini bisa menjadi angin segar bagi prospek pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada periode laporan.  “Pertumbuhan untuk konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2021 akan membaik, tumbuh lebih tinggi daripada kuartal III-2021,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (10/1). 

Faisal pun memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2021 di kisaran 4,72% yoy, setelah pada kuartal III-2021 hanya mampu tumbuh 1,02% yoy.  Ini kemudian akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2021 untuk meroket ke 5,04% yoy, setelah pada kuartal III-2021 sempat turun ke 3,51% yoy.

Sementara di tahun 2022, Faisal yakin IKK masih akan terjaga di level optimistis. Namun, dengan catatan Indonesia bisa menghindari risiko kenaikan kasus akibat menyebarnya varian Omicron. 

Baca Juga: BI Catat Porsi Pendapatan Masyarakat yang Ditabung Turun, Ini Penyebabnya

Bila varian Omicron meningkat dan menimbulkan gelombang ketiga Covid-19, maka pemerintah secara terpaksa harus menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

“Sementara IKK cukup terkait dengan PPKM. Kalau PPKM kembali diketatkan, maka akan berisiko IKK turun ke zona pesimistis dan ini akan berpengaruh pada proses pemulihan ekonomi nasional,” tambah Faisal. 

Faisal kemudian mengimbau, untuk menjaga optimisme masyarakat, pemerintah masih harus tetap berkutat pada penanganan kesehatan. Dalam hal ini, penanggulangan pandemi dan mempercepat penyebaran vaksin dosis ketiga (booster). 

Selain itu, pemerintah perlu menjaga tingkat peningkatan harga (inflasi) yang juga berhubungan dengan daya beli masyarakat sehingga tetap bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi domestik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×