Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) per 25 Agustus 2023 mampu mengumpulkan penerimaan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 2,19 triliun.
Capaian tersebut merupakan hasil dari optimalisasi aset kelolaan yang dilakukan oleh LMAN. Saat ini aset kelolaan yang LMAN mencapai 299 aset, dimana terdiri dari Kilang LNG Arun, Kilang LNG Badak, Kawasan Golf Ciperna, 158 unit apartemen, 99 ruko/gudang, 15 gedung, 15 tanah dan 8 rumah.
Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan, aset yang sudah teroptimalisasi sebanyak 106 aset yang terdiri dari 50 unit apartemen dan 56 aset dalam bentuk non apartemen.
Baca Juga: Anggaran Belanja Modal dan Barang Tahun Depan Turun, Ini Penjelasan Kemenkeu
"Ada 106 aset yang sudah dioptimalisasi atau 36%. Terdiri dari 50 apartemen dan 56 non apartemen. Kemudian dari situ yang diperoleh satu kita dapatkan finansial arahnya PNBP. Sampai dengan hari ini PNBP dikumpulkan LMAN total Rp 2,19 triliun," kata Basuki dalam Taklimat Media di Kantor LMAN, Senin (28/8).
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto menerangkan, Dari 299 aset yang dikelola LMAN, 106 sudah teroptimalisasi.
"Aset yang sudah dioptimalisasi dari tahun sebelumnya nambahnya 16 aset. Gini jangan hanya dilihat nambahnya tapi bagaimana mempertahankan, misal kita sewakan ruko atau apartemen bukan hanya nambah baru tapi gimana bisa disewa," kata Candra.
Candra mengatakan, dari PNBP yang dikumpulkan yakni Rp 2,19 triliun, porsi aset properti sebesar Rp 770 miliar, dimana aset apartemen berkontribusi sebesar Rp 4 miliar. Candra mengatakan kontribusi PNBP paling besar masih berasal dari kilang.
Baca Juga: Investasi Dana Pensiun BTN ke SBN Capai Rp 485,35 Miliar hingga Semester I
Ia mengungkapkan, target PNBP tahun ini sebesar Rp 1,44 triliun. Artinya capaian PNBP dari aset kelolaan LMAN hingga saat ini sekitar 150% atau melebihi target.
"Target PNBP tahun depan Rp 1,987 triliun. Lebih kecil karena salah satu aset kelolaan kita adalah kilang. Nah kilang itu bukan semakin membesar pemanfaatannya tapi semakin kecil karena suplai gasnya turun. Tapi jangan khawatir kalau aset kilang turun tapi aset lain bisa naik," kata Candra.
Sebagai informasi, dari 299 total aset, 106 sudah dioptimalisasi, 41 aset siap untuk dipasarkan yakni 27 unit apartemen dan 14 unit 6 apartemen. Sedangkan 33 unit sedang proses konstruksi, 3 unit dalam kondisi as it is dan 114 unit pre-development.
Baca Juga: INA Optimis Lampaui Realisasi Investasi Rp 20 Triliun, Inilah Proyek yang Diincar
Selain manfaat finansial, optimalisasi aset negara juga menghasilkan penghematan biaya untuk mendukung kegiatan pemerintahan atau cost saving yang realisasinya mencapai Rp 18 miliar atau 88% dari target Rp 21 miliar.
Selain itu pengelolaan aset negara juga memiliki manfaat sosial ekonomi ke masyarakat. Dari 299 aset, Candra mengatakan manfaat sosial ekonominya senilai Rp 153 miliar. Adapun untuk target manfaat sosial ekonomi di tahun 2023 ini senilai Rp 14 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
