kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Opsi tambal defisit BPJS Kesehatan


Rabu, 29 November 2017 / 21:16 WIB
Opsi tambal defisit BPJS Kesehatan


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih mencari opsi untuk menambal defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Maklum pemerintah tak lagi memberikan penyertaan modal negara (PMN) di program tersebut.

Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha bilang pemerintah akan mengalokasikan Rp 3,6 triliun. Anggaran yang diambil dari pos belanja lain-lain di APBN-P 2017 ini untuk menambal defisit BPJS Kesehatan.

"Tinggal DIPA nya dikeluarkan, mungkin awal tahun bisa dikeluarkan. Tapi belum pasti juga," kata Kunta, Rabu malam (29/11).

Sedangkan wacana penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) senilai Rp 5 triliun masih akan dikaji.

Sementara itu Dirjen Anggaran Kemkeu, Askolani menyatakan pemerintah masih mengkaji terkait opsi sumber daya lain. Menurutnya, opsi cukai rokok, sumbangsih 10 % dari APBD dan efisiensi BPJS Kesehatan, masih belum putuskan.

"Opsi-opsi sudah ada, tapi masih didiskusikan lebih lanjut,"ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×