Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan kembali menggeber pelaksanaan proyek infrastruktur 2018. Mulai Oktober nanti, mereka akan melelang proyek infrastruktur yang akan mereka laksanakan tahun depan.
Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, ada 5.000 paket proyek infrastruktur yang akan mulai ditawarkan Oktober nanti. Salah satu proyek yang akan dilelang, sebelas proyek bendungan; Rukoh, Sadawarna, Randugunting, Bagong, Riam Kiwa, Pelosika, Bolangan Hulu, Telagawaja, Manikin, Mbay dan Baliem.
Basuki mengatakan, lelang mulai dilakukan setelah pihaknya selesai membicarakan anggaran 2018 dengan Komisi V DPR. "Diskusinya nanti 13 dan 14 September," katanya di Komplek Gedung DPR, Kamis (8/9).
Pelaksanaan lelang dini proyek infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah mulai dilakukan pada tahun anggaran 2016 lalu. Meskipun demikian, pelaksanaan lelang dini tersebut sampai saat ini belum sempurna 100%.
Catatan Basuki, tidak semua proyek infrastruktur yang berhasil dilelang. Untuk tahun anggaran 2017 ini saja misalnya, lelang proyek infrastruktur senilai sekitar Rp 2 triliun gagal dilakukan.
Imam Santoso, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, untuk direktoratnya, nilai proyek yang gagal lelang mencapai hampir Rp 450 miliar.
Kegagalan lelang juga terjadi di Direktorat Jenderal Bina Marga. Arie Setiadi, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, nilai proyek yang gagal di direktoratnya mencapai Rp 900 miliar. "Hambatannnya, pengadaan tanah," katanya.
Walau gagal lelang, Basuki mengatakan, itu bukan hambatan. Pasalnya anggaran proyek yang gagal lelang langsung direalokasi ke proyek multiyears atau tahun jamak. "Dicari mana proyek multiyears yang bisa ditambah, ditambahkan supaya kurangi beban 2018," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News