kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI ramal CAD dan NPI akan menorehkan kinerja baik pada 2019


Kamis, 21 November 2019 / 22:50 WIB
BI ramal CAD dan NPI akan menorehkan kinerja baik pada 2019
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11/2019). RDG BI memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) di posisi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin defisit neraca transaksi berjalan (TB) atau current account deficit (CAD) dan neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan menorehkan kinerja yang baik pada tahun 2019.

Dengan (NPI) yang membaik sehingga bisa menopang ketahanan eksternal. Ini terlihat dari defisit NPI kuartal III-2019 yang menurun cukup besar dari US$ 2 miliar menjadi US$ 46 juta.

Baca Juga: BNI dan Bank Mandiri torehkan pertumbuhan bisnis pengelolaan kas

Sementara dengan kinerja NPI pada kuartal III-2019 tersebut, CAD juga menyempit dari 2,9% terhadap PDB atau sebesar US$ 8,2 miliar pada kuartal II-2019, menjadi 2,7% dari PDB atau sebesar US$ 7,7 miliar.

Selain itu, surplus transaksi modal dan financial pada kuartal III-2019 juga tercatat cukup tinggi, yaikni US$ 7,6 miliar.

"Hal ini menunjukkan tingginya ekspektasi investasi terhadap daya tarik pasar keuangan dan prospek pertumbuhan ekonomi yang tinggi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada Kamis (21/11).

Baca Juga: BI yakin pertumbuhan ekonomi nasional 2019 sebesar 5,1%

Selain itu, cadangan devisa pada akhir tahun 2019 diperkirakan akan mencapai US$ 126,7 miliar atau meningkat dari US$ 124,3 miliar pada akhir September 2019.

Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor atau 7,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional 3 bulan impor.

Untuk selanjutnya, BI akan memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait dengan menjaring aliran modal masuk, termasuk penanaman modal asing (PMA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×