kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

OECD pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 menjadi 3,7%


Rabu, 22 September 2021 / 09:52 WIB
OECD pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 menjadi 3,7%
ILUSTRASI. Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 menjadi 3,7% yoy. 

Padahal sebelumnya, lembaga tersebut optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 4,7% yoy. 

Dalam laporan terbarunya, lembaga tersebut mengatakan bahwa pemulihan ekonomi global terus berlanjut. Hanya, pemulihan ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia, nampak tak secepat negara maju karena masih adanya Covid-19. 

“Pemulihan ekonomi global berlanjut, tetapi tidak merata. Vaksinasi berjalan pada tingkat yang berbeda dan skala kemampuan dukungan kebijakan ekonomi makro tiap negara juga berbeda,” tulis OECD dalam laporan Economic Outlook - Interim Report September 2021, seperti dikutip Rabu (22/9). 

Tak hanya itu, adanya gelombang kedua Covid-19 di berbagai negara dan merebaknya varian Delta yang lebih menular membuat progres pemulihan ekonomi di negara dengan tingkat vaksinasi mini menjadi tersendat. 

Baca Juga: Ekonomi Malaysia dan India Cepat Pulih

Belum lagi, pemerintah harus menarik rem darurat berupa pembatasan aktivitas, sehingga ini akan memengaruhi prospek pemulihan ekonomi di negara-negara tersebut. 

Berbanding terbalik, negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa diperkirakan mampu mendorong perekonomiannya lewat kebijakan ekonomi makro dan keuangan yang akomodatif. 

Untuk itu, OECD kemudian mengimbau pentingnya kerjasama internasional untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan melakukan vaksinasi. 

Pasalnya, vaksinasi ini juga merupakan salah satu kunci untuk mendukung aktivitas publik yang akhirnya juga menggerakkan roda perekonomian. Ini juga menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan masyarakat. 

Lebih lanjut, tak hanya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, OECD juga memangkas proyeksi pertumbuhan 2022 menjadi 4,9% yoy. Padahal, dalam perkiraan sebelumnya OECD optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5,1% yoy. 

Selanjutnya: BI ramal ekonomi pada kuartal III 2021 bakal tumbuh sekitar 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×